Kamis, 20 Oktober 2016

Bahasa Indonesia DIKSI ATAU PILIHAN KATA

DIKSI ATAU PILIHAN KATA

A.    Pengertian Diksi
Diksi ialah pilihan kata. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu  maksud dapat dicari di kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan tentang pemakaian kata-kata. Hal ini berkaitan dengan ketepatan dalam pemaknaan.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikan, baik lisan maupun tulisan. Di samping itu, pemilihan kata harus sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata tersebut.

B.     Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang sesuai dengan alam nyata. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif. Kata makan, misalnya, bermakna memasukkan sesuatu ke dalam mulut, dikunyah, dan ditean. Makna kata makan seperti ini adalah makna denotatif.
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakkan pada sebuah makna konseptual. Kata makan dalam makna konotatif dapat berarti untung atau pukul.
Makna-makna konotatif sifatnya lebih profesional dan persionl daripada makna denotatif. Makna denotif adalah makna yang umum. Dengan kata lain, makna konotatif adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu.
Misalnya:
rumah                                               gedung, wisma, graha
penonton                                          pemirsa, pemerhati
dibuat                                               dirakit, disulap
sesuai                                               harmonis
tukang                                              ahli, juru
pembantu                                         asisten
pekerja                                             pegawai, karyawan
tengah                                              madya
bunting                                             hamil, mengandung
mati                                                  meninggal, wafat
Makna konotatif dan makna denotatif berhubungan erat dengan kebutuhan pemakaian bahasa. Makna denotatif arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang menyamainya, sedangkan makna konotatif adalah makna kata yang mempunyai tautan pikiran, perasaan,  dan lain-lain yang menimbulkan nilai rasa tertentu. Dengan kata lain, makna denotatif adalah makna yang bersifat umum, sedangkan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan khusus.
Kalimat di bawah ini menunjukkan hal itu.
Dia adalah wanita cantik.(denotatif)
Dia adalah wanita manis.(konotatif)
Kata cantik lebih umum daripada kata manis. Kata cantik akan memberikan gambaran umum tentang seorang wanita. Akan tetapi, dalam kata manis terkandung suatu maksud yang lebih bersifat memukau perasaan kita.
Perhatikan kalimat di bawah ini.
Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk memperoleh kepercayaan masyarakat.
Kata membanting tulang (makna denotatif adalah pekerjaan membanting sebuah tulang) mengandung makna “bekerja keras” yang merupakan sebuah kata kiasan. Kata membanting tulang dapat kita masukkan ke dalam golongan kata yang bermakna konotatif.
Kata-kata yang dipakai secara kiasan pada suatu kesempatan penyampaian seperti ini disebut idiom atau ungkapan. Semua bentuk idiom atau ungkapan tergolong dalam kata yang bermakna konotatif. Kata-kata idiom atau ungkapan adalah sebagai berikut:
Keras kepala,
Panjang tangan,
Sakit hati, dan sebagainya.

C.     Makna Umum dan Khusus
Kata umum  adalah kata yang acuannya lebih luas, seperti ikan. Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih khusus, seperti gurame, lele, tawes, dan ikan mas. Kata umum disebut superordinat, kata khusus disebut hiponim.
Contoh:
Kata umum                                         Kata Khusus
bunga                                                  mawar, dahlia, anggrek
ikan                                                     gurame, lele, tawes, ikan mas
hewan mamalia                                   sapi, kerbau, kuda, keledai

D.    Kata Konkret dan Kata Abstrak
Kata yang acuannnya semakin mudah diserap pancaindra disebut kata konkret, seperti meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. Jika acuan kata tidak mudah diserap pancaindera, kata itu disebut kata abstrak, seperti ide, gagasan, kesibukan, keinginan, angan-angan, kehendak dan perdamaian.

E.     Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Sinonim dipergunakan untuk mengalihkan pemakaian kata pada tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak membosankan. Kata cerdik dan cerdas. Kedua kata itu bersinonim, tetapi kedu kata tersebut tidak persis sama benar.
Contoh lain:
Agung, besar, raya
Mati, wafat, meninggal
Cahaya, sinar
Penelitian, penyelidikan
Ilmu, pengetahuan

F.      Pembentukan Kata
Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur serapan.
Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kata baru, misalnya
Tata                                           daya                                        serba
Tata buku                                  daya tahan                              serba putih
Tata bahasa                               daya pukul                              serba plastik
Tata rias                                    daya tarik                               serba kuat
Tata cara                                   daya serap                              serba tahu

Hari                                           tutup                                       lepas
Hari sial                                     tutup tahun                             lepas tangan
Hari jadi                                    tutup buku                              lepas pantai
Hari besar                                  tutup usia                                lepas landas
Dari luar bahasa Indonesia terbentuk kata-kata melalui unsur serapan. Bentuk-bentuk serpan itu ada empat macam.
1.      Mengambil kata yang sudah sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia. Yang termasuk kata-kata itu ialah.
Bank,
Opname, dan
Golf.
2.      Mengambil kata dan menyesuaikan kata itu dengan ejaan bahasa Indonesia. Yang termasuk kata-kata itu ialah.
Subject                                subjek
Apotheek                             apotek
Standard                             standar
University                            universitas
3.      Menerjemhkan dan memadankan istillah-istilah asing ke dalam bahasa Indonesia. Yang tergolong ke dalam bentuk ini ialah.
Starting point                      titik tolak
Meet the press                     jumpa pers
Up to date                           mutakhir
Briefing                               taklimat
Hearing                               dengar pendapat
4.      Mengambil istilah yang tetap seperti aslinya karena sifat keuniversalannya. Yang termasuk golongan ini ialah.
De facto
Status quo
Cum laude
Ad hoc
5.      Menyerap kata dari bahasa daerah.
Configuration                      konfigurasi
Pavilion                               anjungan
List                                      senarai
Airport                                bandara
Editing                                penyuntingan
Established                          mapan
General rehearsal               geladi bersih
Image                                  citra
Sophisticated                       canggih
Take off                               lepas landas
Mach                                   kurapan
Gap                                     kesenjangan
Customer                            pelanggan
Ambiguous                          taksa
Supervision                         penyelia
Full time                              purnawaktu
Drain                                  salir

Domain                               ranah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar