PENGANTAR BISNIS
S.T.I.E MUHAMMADIYAH PEKALONGAN
OLEH: R. IRAWAN SUPRIYATNO, S.E, M.Si
BAB -III
FUNGSI PEMASARAN
Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan
Fungsi Pemasaran, Marketing Mix Dengan menyelesaikan bab ini mahasiswa
diharapkan dapat memahami fungsi pemasaran, dan juga mampu menganalisa peluang
pasar yang harus dilakukan
1. Difinisi Pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah sekelompok aktivitas yang didesain
saling terkait untuk mengidentifikasikan keinginan pelanggan dan mengembangkan,
mempromosikan dan menentukan harga barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan
pelanggan pada tingkat perolehan laba tertentu.
Pemasaran mengandung pengertian “kesuksesan organisasi” dalam jangka
panjang. Artinya, perusahaan tidak hanya disibukkan dengan untung/rugi dalam
menjual barang atau jasa saja tetapi juga memikirkan bagaimana organisasi dapat
hidup dan berkembang
2. Fungsi Pemasaran
Pasar merupakan sumber daya organisasi pertama dan utama apabila
pendekatan bisnis berdasar orientasi kepada konsumen. Dengan demikian sangat
beralasan apabila dalam suatu organisasi bisnis seringkali ditemukan adanya
salah satu fungsi yang membidangi masalah pasar yang sering dikenal dengan
fungsi pemasaran. Fungsi pemasaran sering disebut sebagai ujung tombok suatu
bisnis, sehingga kebijakan bisnis banyak diawali dari suatu aktivitas analisis
pemasaran
Pemasaran strategis mengacu pada faktor strategis memilih tindakan
yang benar (choose the right thing) sedangkan strategi pemasaran mengacu pada
faktor operasional atau pelaksanaan dengan benar dari tindakan yang telah
dipilih do the thing right
Orientasi dan analisis pasar diperlukan agar pelaku bisnis mampu
mengenali pasarnya dengan baik agar dapat memenuhi melayani dan menguasainya.
Salah satu kegunaan analisis pasar adalah untuk mengidentifikasi potensi dan
kesempatan pasar sehingga dapat ditentukan sasaran pasar (target market). Untuk
mendapatkan gambaran mengenai kesempatan pasar secara skematik sederhana
dimodelkan dalam matriks produk-pasar (product-market matrix)
Menganalisa Peluang Pasar
Banyak perusahaan menetapkan kebijakan bahwa, yang penting adalah
mengidentifikasi peluang pasar terlebih dahulu. Tetapi dilain pihak terdapat
pula perusahaan yang mempunyai pendapat bahwa, yang utama adalah menetapkan
tujuan (objective) perusahaan terlebih dulu baru mencari peluang pasar. Didalam
mengidentifikasi peluang pasar, maka perlu dilihat beberapa kesempatan
pengembangan:
a.
Pengembangan Intensif, sesuai
dilaksanakan oleh perusahaan yang belum mengenali sepenuhnya kesempatan yang terdapat
pada produk dan pasarnya yang sekarang, gambarannya :
|
Produk
Sekarang
|
Produk Baru
|
Pasar
Sekarang
|
1.Penetrasi
Pasar
|
3. Pengembangan Produk
|
Pasar
Baru
|
2.Pengembangan
Pasar
|
4.Diversifikasi Produk
|
1)
Penetrasi Pasar, merupakan usaha peningkatan
penjualan produk sekarang dipasar yang sekarang melalui usaha pemasaran yang
agresif, misal dengan cara memberikan potongan harga, kupon berhadiah,
pembagian sampel produk secara Cuma-Cuma atau dengan cara peningkatan program
promosi untuk merebut langganan
2)
Pengembangan Pasar, cara ini
ditempuh perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan jalan mencari daerah
pemasaran yang baru, misal dengan memasuki segmen pasar yang lain melalui usaha
pengembangan versi produk yang sesuai dengan kebutuhan dari segmen tsb
3)
Pengembangan Produk, yaitu
usaha peningkatan penjualan dengan cara mengembangkan produk dengan lebih baik
untuk pasar yang dikuasai sekarang. Misal dengan membuat atau menambah produk
dalam kualitas, model ukuran yang berbeda-beda untuk pasar yang telah dikuasai
4)
Diversifikasi Produk, disini
usaha peningkatan penjualan dijalankan dengan cara membuat berbagai jenis
produk untuk dikembangkan kedalam pasar yang baru, misal membuat jenis produk
yang berbeda baik dalam hal fungsi pemakaian harga maupun ukuran untuk pasar
yang baru
b.
Pengembangan Integratif, jenis
pengembangan ini dapat digunakan untuk perusahaan yang industri dasarnya
mempunyai masa depan yang cerah dan atau dapat menaikkan profitabilitas,
efisiensi atau pengawasannya dengan cara bergerak ke muka, ke belakang maupun
horisontal didalam industri
c.
Pengembangan Diversifikasi, ini
baik untuk dilaksanakan jika sistem pemasaran inti tidak banyak menunjukkan
tambahan kesempatan untuk pertumbuhan, juga kesempatan diluar sistem pemasaran
inti adalah lebih baik
·
Diversifikasi Konsentris, yaitu
usaha untuk menambah produk baru yang mempunyai energi teknologis dengan
jajaran produk yang ada
·
Diversifikasi Horisontal,
adalah usaha untuk menambah produk baaru yang dapat menarik langganan, meskipun
produk itu tidak mempunyai hubungan dengan jajaran produk yang ada
·
Diversifikasi Konglomerat,
merupakan usaha untuk menambah produk baru yang akan dijual untuk golongan
pembeli baru dengan maksud untuk menjaga stabilitas penjualan. Produk baru ini
tidak mempunyai hubungan dengan jajaran produk yang ada, baik teknologis maupun
pasarnya.
3. Komponen-komponen
Marketing Mix
Strategi pemasaran, dilakukan melalui Bauran Pemasaran (marketing
Mix) atau sering dikenal dengan strategi “ 4P” yakni :
Ø
PRODUCT (produk), strategi
produk ditetapkan melalui pemahaman mengenai :
o
Konsep produk (pengertian atau
pandangan konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkan
ditinjau dari arti atau aspek teknis dan aspek nonteknis atau sosial budaya)
o
Siklus kehidupan produk
(product life cycle, yang mencerminkan hubungan antara variabel penjualan
dengan variabel waktu. Siklus ini terbagi kedalam empat tahapan yaitu : tahap
perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap kemunduran)
Fokus dalam maarketing Mix :
Tahap perkenalan ------------> promosi
Tahap pertumbuhan ---------> distribusi
Tahap kedewasaan ----------> harga
Tahap kemunduran ---------> pengurangan biaya
o
Jenis-jenis produk, apakah
produk termasuk dalam jenis barang konsumen (yang convenience goods, shopping
goods atau specialty goods) atau barang industri (seperti bahan baku, bahan
pembantu penolong alat produksi, fasilitas produksi, piranti dan fasilitas
administrasi kantor)
Ø
PRICE (harga), strategi harga
berorientasi pada kebijakkan penetapan harga jual produk dengan arah optimum
price. Penetapan harga dapat dilakukan berdasar :
o
Biaya (dalam hal ini biaya
produksi dengan melalui metode cost-plus atau mark-up)
o
Permintaan atau selera konsumen
(guna membentuk image, melalui strategi barang mewah dan strategi barang murah)
o
Persaingan (dengan
memperhatikan harga terhadap produk sejenis yang merupakan pesaingnya, strategi
yang dilakukan antara lain melalui politik dumping, diskon harga, pembelian
secara kredit, atau angsuran, leasing, dan pemberian hadiah)
Ø
PROMOTION, (promosi), dengan
strategi bauran promosi (promotional mix) melalui cara teknis periklanan
(advertensi), promosi penjualan (sales promotion), personal selling (dengan
teknik door to door, mail order, telemarketing, direct selling), dan publisitas
(publication, dengan teknik berita, interview, talk-show dan lain-lain) dengan
orientasi kebijakan pada latent and potential demand
Faktor dalam penetapan Bauran Komunikasi atau Promosi meliputi :
o
Sifat produk dan pasar, untuk
barang konsumsi usaha yang dilakukan biasanya akan mengacu pada rating (skala)
relatif periklanan (advertensi), promosi penjualan, personal selling, dan
publisitas. Sedangkan untuk barang industri biasanya mengacu pada rating
relatif personal selling, promosi penjualan , periklanan, dan publisitas
o
Jumlah dana yang digunakan
untuk promosi
o
Tahapan dalam siklus kehidupan
produk
Ø
PLACE, (channel of distribution
atau saluran distribusi), kebijakan ditujukan pada saluran distribusi yang
optimum, dengan strategi saluran distribusi langsung (seperti pusat-pusat
belanja dan grosir atau buying centre concept) dan saluran distribusi tidak
langsung (dengan pilihan tiga cara penyaluran melalui saluran distribusi
eksklusif, selektif, dan intensif)
4. Keputusan Pemberian Merek
dan Pembungkusan
Untuk menambah nilai suatu produk maka perusahaan dapat memberikan
suatu merek pada produk yang akan dijualnya.
·
Merek dapat berupa nama,
istilah, tanda, simbul atau disain atau kombinasi dari kesemuanya itu untuk
mengidentifikasi produk/jasa dari seorang penjual agar dapat dibedakan dengan
produk/jasa yang lain
·
Nama merek merupakan bagian
dari suatu merek yang dapat diucapkan, misal BNI 46, Gudang Garam
·
Tanda merek merupakan bagian
daari suatu merek yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan, berupa
simbul dengan disain tertentu
·
Merek dagang yaitu bagian dari
suatu merek yang mendapat perlindungan hukum karena mampu untuk memperoleh hak
secara eksklusif
·
Hak cipta adalah hak sah
eksklusif untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual bahan, bentuk tulisan atau
karya seni
Kemudian hal yang perlu diperhatikan perusahaan dalam penjualan
produk yaitu masalah pemberian pembungkus, atau kemasan. Dalam kenyataan lebih
banyak pembeli atau calon pembeli tertarik pada bungkus yang menarik, bahkan
harga pembungkus atau kemasannya lebih mahal dari pada harga produk itu sendiri
Suatu pembungkusan dapat memegang peranan penting apabila produk itu
merupakan benda yang kecil bentuknya, seperti kosmetika, obat-obatan, roti dll
Terdapat 3(tiga)jenis kemasan:
1)
Kemasan primer, yaitu bungkus
yang langsung menyentuh produk seperti, kaleng untuk susu bubuk, botol untuk
sirop atau obat batuk
2)
Kemasan Skunder, adalah bahan
yang melindungi kemasan primer, misal kardus sebagai pembungkus obat batuk,
pada kemasan sekunder ini dapat digunakan sebagai perlindungan tambahan
sekaligus untuk promosi
3)
Kemasan Pengiriman, yaitu
kemasan yang diperlukan untuk menyimpan dan mengirim produk, misal satu kotak
besar berisikan 24 buah teh dalam karton
DAFTAR PUSTAKA
Indriyo Gitosudarmo, Drs,
M.Com, Hons Pengantar Bisnis, Edisi kedua BPFE Yogyakarta -1996
Murti Sumarni, Dra dan John
Soeprihanto, Drs, MIM Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Ekonomi
Perusahaan, Liberty Yogyakarta -1987
Tidak ada komentar:
Posting Komentar