Minggu, 16 Oktober 2016

Pengantar Bisnis 3 FUNGSI PEMASARAN

PENGANTAR BISNIS
S.T.I.E  MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

OLEH:  R. IRAWAN SUPRIYATNO, S.E, M.Si


BAB -III

FUNGSI PEMASARAN






Pendahuluan

Bab ini akan menjelaskan Fungsi Pemasaran, Marketing Mix Dengan menyelesaikan bab ini mahasiswa diharapkan dapat memahami fungsi pemasaran, dan juga mampu menganalisa peluang pasar yang harus dilakukan


1.      Difinisi Pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah sekelompok aktivitas yang didesain saling terkait untuk mengidentifikasikan keinginan pelanggan dan mengembangkan, mempromosikan dan menentukan harga barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan pelanggan pada tingkat perolehan laba tertentu.
Pemasaran mengandung pengertian “kesuksesan organisasi” dalam jangka panjang. Artinya, perusahaan tidak hanya disibukkan dengan untung/rugi dalam menjual barang atau jasa saja tetapi juga memikirkan bagaimana organisasi dapat hidup dan berkembang

2.      Fungsi Pemasaran

Pasar merupakan sumber daya organisasi pertama dan utama apabila pendekatan bisnis berdasar orientasi kepada konsumen. Dengan demikian sangat beralasan apabila dalam suatu organisasi bisnis seringkali ditemukan adanya salah satu fungsi yang membidangi masalah pasar yang sering dikenal dengan fungsi pemasaran. Fungsi pemasaran sering disebut sebagai ujung tombok suatu bisnis, sehingga kebijakan bisnis banyak diawali dari suatu aktivitas analisis pemasaran

Pemasaran strategis mengacu pada faktor strategis memilih tindakan yang benar (choose the right thing) sedangkan strategi pemasaran mengacu pada faktor operasional atau pelaksanaan dengan benar dari tindakan yang telah dipilih do the thing right

Orientasi dan analisis pasar diperlukan agar pelaku bisnis mampu mengenali pasarnya dengan baik agar dapat memenuhi melayani dan menguasainya. Salah satu kegunaan analisis pasar adalah untuk mengidentifikasi potensi dan kesempatan pasar sehingga dapat ditentukan sasaran pasar (target market). Untuk mendapatkan gambaran mengenai kesempatan pasar secara skematik sederhana dimodelkan dalam matriks produk-pasar (product-market matrix)

Menganalisa Peluang Pasar

Banyak perusahaan menetapkan kebijakan bahwa, yang penting adalah mengidentifikasi peluang pasar terlebih dahulu. Tetapi dilain pihak terdapat pula perusahaan yang mempunyai pendapat bahwa, yang utama adalah menetapkan tujuan (objective) perusahaan terlebih dulu baru mencari peluang pasar. Didalam mengidentifikasi peluang pasar, maka perlu dilihat beberapa kesempatan pengembangan:
a.       Pengembangan Intensif, sesuai dilaksanakan oleh perusahaan yang belum mengenali sepenuhnya kesempatan yang terdapat pada produk dan pasarnya yang sekarang, gambarannya :


Produk Sekarang
Produk Baru
Pasar Sekarang
1.Penetrasi Pasar
3. Pengembangan Produk
Pasar Baru
2.Pengembangan Pasar
4.Diversifikasi Produk

1)       Penetrasi Pasar, merupakan usaha peningkatan penjualan produk sekarang dipasar yang sekarang melalui usaha pemasaran yang agresif, misal dengan cara memberikan potongan harga, kupon berhadiah, pembagian sampel produk secara Cuma-Cuma atau dengan cara peningkatan program promosi untuk merebut langganan
2)      Pengembangan Pasar, cara ini ditempuh perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan jalan mencari daerah pemasaran yang baru, misal dengan memasuki segmen pasar yang lain melalui usaha pengembangan versi produk yang sesuai dengan kebutuhan dari segmen tsb
3)      Pengembangan Produk, yaitu usaha peningkatan penjualan dengan cara mengembangkan produk dengan lebih baik untuk pasar yang dikuasai sekarang. Misal dengan membuat atau menambah produk dalam kualitas, model ukuran yang berbeda-beda untuk pasar yang telah dikuasai
4)      Diversifikasi Produk, disini usaha peningkatan penjualan dijalankan dengan cara membuat berbagai jenis produk untuk dikembangkan kedalam pasar yang baru, misal membuat jenis produk yang berbeda baik dalam hal fungsi pemakaian harga maupun ukuran untuk pasar yang baru

b.      Pengembangan Integratif, jenis pengembangan ini dapat digunakan untuk perusahaan yang industri dasarnya mempunyai masa depan yang cerah dan atau dapat menaikkan profitabilitas, efisiensi atau pengawasannya dengan cara bergerak ke muka, ke belakang maupun horisontal didalam industri

c.       Pengembangan Diversifikasi, ini baik untuk dilaksanakan jika sistem pemasaran inti tidak banyak menunjukkan tambahan kesempatan untuk pertumbuhan, juga kesempatan diluar sistem pemasaran inti adalah lebih baik
·         Diversifikasi Konsentris, yaitu usaha untuk menambah produk baru yang mempunyai energi teknologis dengan jajaran produk yang ada
·         Diversifikasi Horisontal, adalah usaha untuk menambah produk baaru yang dapat menarik langganan, meskipun produk itu tidak mempunyai hubungan dengan jajaran produk yang ada
·         Diversifikasi Konglomerat, merupakan usaha untuk menambah produk baru yang akan dijual untuk golongan pembeli baru dengan maksud untuk menjaga stabilitas penjualan. Produk baru ini tidak mempunyai hubungan dengan jajaran produk yang ada, baik teknologis maupun pasarnya.

3.      Komponen-komponen Marketing Mix

Strategi pemasaran, dilakukan melalui Bauran Pemasaran (marketing Mix) atau sering dikenal dengan strategi “ 4P” yakni :

Ø  PRODUCT (produk), strategi produk ditetapkan melalui pemahaman mengenai :
o   Konsep produk (pengertian atau pandangan konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkan ditinjau dari arti atau aspek teknis dan aspek nonteknis atau sosial budaya)
o   Siklus kehidupan produk (product life cycle, yang mencerminkan hubungan antara variabel penjualan dengan variabel waktu. Siklus ini terbagi kedalam empat tahapan yaitu : tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap kemunduran)
Fokus dalam maarketing Mix :
Tahap perkenalan ------------> promosi
Tahap pertumbuhan ---------> distribusi
Tahap kedewasaan ----------> harga
Tahap kemunduran ---------> pengurangan biaya
o   Jenis-jenis produk, apakah produk termasuk dalam jenis barang konsumen (yang convenience goods, shopping goods atau specialty goods) atau barang industri (seperti bahan baku, bahan pembantu penolong alat produksi, fasilitas produksi, piranti dan fasilitas administrasi kantor)

Ø  PRICE (harga), strategi harga berorientasi pada kebijakkan penetapan harga jual produk dengan arah optimum price. Penetapan harga dapat dilakukan berdasar :
o   Biaya (dalam hal ini biaya produksi dengan melalui metode cost-plus atau mark-up)
o   Permintaan atau selera konsumen (guna membentuk image, melalui strategi barang mewah dan strategi barang murah)
o   Persaingan (dengan memperhatikan harga terhadap produk sejenis yang merupakan pesaingnya, strategi yang dilakukan antara lain melalui politik dumping, diskon harga, pembelian secara kredit, atau angsuran, leasing, dan pemberian hadiah)

Ø  PROMOTION, (promosi), dengan strategi bauran promosi (promotional mix) melalui cara teknis periklanan (advertensi), promosi penjualan (sales promotion), personal selling (dengan teknik door to door, mail order, telemarketing, direct selling), dan publisitas (publication, dengan teknik berita, interview, talk-show dan lain-lain) dengan orientasi kebijakan pada latent and potential demand
Faktor dalam penetapan Bauran Komunikasi atau Promosi meliputi :
o   Sifat produk dan pasar, untuk barang konsumsi usaha yang dilakukan biasanya akan mengacu pada rating (skala) relatif periklanan (advertensi), promosi penjualan, personal selling, dan publisitas. Sedangkan untuk barang industri biasanya mengacu pada rating relatif personal selling, promosi penjualan , periklanan, dan publisitas
o   Jumlah dana yang digunakan untuk promosi
o   Tahapan dalam siklus kehidupan produk
Ø  PLACE, (channel of distribution atau saluran distribusi), kebijakan ditujukan pada saluran distribusi yang optimum, dengan strategi saluran distribusi langsung (seperti pusat-pusat belanja dan grosir atau buying centre concept) dan saluran distribusi tidak langsung (dengan pilihan tiga cara penyaluran melalui saluran distribusi eksklusif, selektif, dan intensif)



4.      Keputusan Pemberian Merek dan Pembungkusan

Untuk menambah nilai suatu produk maka perusahaan dapat memberikan suatu merek pada produk yang akan dijualnya.
·         Merek dapat berupa nama, istilah, tanda, simbul atau disain atau kombinasi dari kesemuanya itu untuk mengidentifikasi produk/jasa dari seorang penjual agar dapat dibedakan dengan produk/jasa yang lain
·         Nama merek merupakan bagian dari suatu merek yang dapat diucapkan, misal BNI 46, Gudang Garam
·         Tanda merek merupakan bagian daari suatu merek yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan, berupa simbul dengan disain tertentu
·         Merek dagang yaitu bagian dari suatu merek yang mendapat perlindungan hukum karena mampu untuk memperoleh hak secara eksklusif
·         Hak cipta adalah hak sah eksklusif untuk memproduksi, menerbitkan dan menjual bahan, bentuk tulisan atau karya seni

Kemudian hal yang perlu diperhatikan perusahaan dalam penjualan produk yaitu masalah pemberian pembungkus, atau kemasan. Dalam kenyataan lebih banyak pembeli atau calon pembeli tertarik pada bungkus yang menarik, bahkan harga pembungkus atau kemasannya lebih mahal dari pada harga produk itu sendiri
Suatu pembungkusan dapat memegang peranan penting apabila produk itu merupakan benda yang kecil bentuknya, seperti kosmetika, obat-obatan, roti dll
Terdapat 3(tiga)jenis kemasan:
1)      Kemasan primer, yaitu bungkus yang langsung menyentuh produk seperti, kaleng untuk susu bubuk, botol untuk sirop atau obat batuk
2)      Kemasan Skunder, adalah bahan yang melindungi kemasan primer, misal kardus sebagai pembungkus obat batuk, pada kemasan sekunder ini dapat digunakan sebagai perlindungan tambahan sekaligus untuk promosi
3)      Kemasan Pengiriman, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan dan mengirim produk, misal satu kotak besar berisikan 24 buah teh dalam karton



DAFTAR PUSTAKA

Indriyo Gitosudarmo, Drs, M.Com, Hons      Pengantar Bisnis, Edisi kedua BPFE Yogyakarta -1996
Murti Sumarni, Dra dan John Soeprihanto, Drs, MIM           Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan,  Liberty Yogyakarta -1987



Tidak ada komentar:

Posting Komentar