Minggu, 16 Oktober 2016

Pengantar Bisnis 5 BISNIS INTERNASIONAL

PENGANTAR BISNIS
S.T.I.E  MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

OLEH:  R. IRAWAN SUPRIYATNO, S.E, M.Si


BAB -V

BISNIS INTERNASIONAL






Pendahuluan

Bab ini akan menjelaskan Bisnis Internasional Dengan menyelesaikan bab ini mahasiswa diharapkan dapat memahami bagaimana dan mengapa perlu dilakukan bisnis antar negara serta apa yang dapat mendorong dan hambatan dalam bisnis internasional yang harus dilakukan

Pengertian bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antar negara yang satu dengan negara yang lain.

1.      Hakekat Bisnis Internasional
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas-batas suatu negara. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain sering disebut sebagai Perdagangan Internasional (International Trade)  apabila transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau orang/individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional (International Marketing), biasa diartikana sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada hakekatnya ada dua pengertian. Bisnis Internasional :
a.       Perdagangan Internasional (International Trade)
b.      Pemasaran Internasional (International Marketing)

Perdagangan Internasional (International Trade)
Merupakan transaksi antar negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara tersebut sering disebut sebagai “neraca Pembayaran” atau “Balance Of Payments”, neraca pembayaran yang mengalami surplus sering juga dikatakan bahwa negara ini mengalami Pertambahan Devisa Negara. Sebaliknya apabila mengalami Devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi Pengurangan devisa negara

Pemasaran Internasional (International Marketing)
Sering juga disebut sebagai bisnis internasional (international business) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum diluar negeri. Transaksi bisnis internasional dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain:
-          Licencing
-          Franchising
-          Management Contracting
-          Marketing in Home Country by Host Country
-          Joint Venturing
-          Multinational Corporation (MNC)
Semua bentuk transaksi bisnis internasional tersebut akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Negara penerima atau Home Country harus membayar, sedangkan negara pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran Fee tsb.
Pengertian Perdagangan Internasional dengan Pemasaran Internasional sering dianggap sama saja, ternyata berbeda, perbedaan utama terletak pada pelakunya dimana Perdagangan Internasional dilakukan oleh negara sedangkan Pemasaran Internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu Pemasaran Internasional menuntut kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada Perdagangan Internasional, adapun perbedaan dari kedua pengertian tsb, secara rinci :

Perbedaan Perdagangan Internasional VS Pemasaran Internasional
Faktor Penentu
Perdagangan Internasional
Pemasaran Internasional
1.      Pelaku
2.      Barangnya pindah kenegara lain
3.      Kekuatan
4.      Sumber informasi

5.      Kegiatan bisnis
-          Jual beli
-          Distribusi fisik
-          Penentuan harga
-          Research Pasar
-          Pengembangan Produk
-          Promosi
-          Manajemen distribusi
-           
Negara
Ya

Keunggulan Kompetatif
Neraca pembayaran Internasional

Ya
Ya
Ya
Umumnya tidak
Umumnya tidak
Umumnya tidak
Umumnya tidak
Perusahaan
Ya / tidak

Keunggulan persaingan
Data perusahaan


Ya
Ya / tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

2.      Alasan melaksanakan Bisnis Internasional
Suatu negara ataupun perusahaan melakukan transaksi bisnis internasional baik dalam bentuk Perdagangan Internasional atau bisnis Internasional pada umumnya memiliki beberapa pertimbangan atau alasan. Pertimbangan tsb meliputi pertimbangan ekonomis, politis, sosial budaya bahkan pertimbangan militer. Beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis Internasional antara lain
a.       Spesialisasi antar bangsa-bangsa
b.      Pertimabangan pengembangan bisnis

3.      Tahapan dalam Memasuki Bisnis Internasional
Memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat diri secara bertahap dari yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai yang kompleks dan mengandung resiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tsb secara kronologis adalah :
a.       Ekspor Insidentil, dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat kedatangan orang asing dinegeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kita harus mengirimkannya kenegeri asing itu.
b.      Ekspor aktif, tahapan terdahulu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tsb makin lama akan semakin aktif, dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan internasional tsb.dalam tahap aktif ini perusahaan mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi iitu. Dalam tahap ini sering disebut tahap “ekspor aktif “ sedang tahap pertama disebut tahap pembelian “purchasing”
c.       Penjualan Lisensi, dalam tahap ini negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima, yang dijual hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya, pemakaian lisensi perusahaan dari negara penerima harus bayar fee kepada
d.      Franchising, merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan disuatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangannya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep, campuran produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Perusahaan yang menerima disebut” Franchisee”, sedang perusahaan pemberi disebut “ Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dsbnya. Beberapa contoh kongkrit dari bentuk ini adalah KFC, Mc.Donalds, CFC dsbnya. Sebagai contoh di Indonesia adalah Es Teller 77, ayam goreng mbok berek ny. Suharti, Hero supermarket dll
e.       Pemasaran di luar negeri, bentuk ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya dinegeri asing (Home Country)
f.       Produksi dan pemasaran diluar negeri, tahap terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap “produksi dan pemasaran di luar negeri” juga disebut”Total International Business” bentuk inilah yang menimbulkan Multy National Corporation (MNC) yaitu perusahaan Multi nasional

4.      Hambatan dalam memasuki Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan katimbang dipasar domestik. Terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
a.       Batasan perdagangan dan tarif bea masuk, hambatan utamanya akan berupa perdagangan serta sering terjadinya pembatasan-pembatasan tarif bea masuk, hambatan perdagangan antara lain berupa pemilihan partner dagang, dipilih atas dasar pertimbangan baik ekonomis maupun non ekonomis. Misalnya saja hanya dari negara-negara serumpun atau menjadi kelompok ekonomi tertentu seperti MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa atau Europian Economic Community), ASEAN (Association of South East Asia Nations ), AFTA (Asean Free Trade Area), NAFTA (North American Free Trade Agreement), CACM (Central American Common Market), EAC (East African Community), EEC (Europian Economic Community), EFTA (europian Free Trade Area), LAFTA (Latin American Free Trade Association)
b.      Perbedaan bahasa, sosial budaya/kultural, bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis internasional, bahasa alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan lancar. Contoh pabrik mobil chevrolet’s Nova, di spanyol kata “nova” berarti tidak dapat berjalan, maka sangat sulit untuk memasarkan produk di spanyol. Misalnya pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya. Perbedaan budaya atau kebiasaan juga perlu diperhatikan, misal orang jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket, maka alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.
c.       Hambatan politik dan hukum/perundang-undangan, hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tsb. contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara komunis. Ketentuan hukum/UU yang berlaku juga membatasi berlangsungnya bisnis, misal negara-negara arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi, misal Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, rotan mentah dan setengah jadi dsbnya
d.      Hambatan operasional, yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler, mengakibatkan biaya ekspedisi menjadi sangat mahal

5.      Perusahaan Multinasional
Pada hakekatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatannya secara internasional atau melakukan operasinya di beberapa negara. Juga menimbulkan kecenderungan yang mengglobal dari masyarakat dunia, kecenderungan ini berupa menyeragamnya kebutuhan dan selera masyarakat dunia terhadap berbagai kebutuhan, kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat sama, kebutuhan masyarakat didunia mendekati hal yang sama, kebutuhan barang-barang konsumsi atau kehidupan sehari-hari, contoh kebutuhan akan sabun mandi, sabun cuci, alat-alat tulis, alat-alat kantor, pakaian, juga perabot rumah tangga dsbnya. Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara internasional. Perusahaan yang demikian akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang-barang tsb yang paling murah, contoh perusahaan multi nasional, coca cola, Colgate, johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota , Philips dari negeri Belanda, Nestle, unilever, bayer dari jerman, ciba dsbnya




DAFTAR PUSTAKA

Indriyo Gitosudarmo, Drs, M.Com, Hons      Pengantar Bisnis, Edisi kedua BPFE Yogyakarta -1996
Murti Sumarni, Dra dan John Soeprihanto, Drs, MIM           Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan,  Liberty Yogyakarta -1987



Tidak ada komentar:

Posting Komentar