PENGANTAR
BISNIS
S.T.I.E MUHAMMADIYAH PEKALONGAN
OLEH: R.
IRAWAN SUPRIYATNO, S.E, M.Si
BAB -V
BISNIS
INTERNASIONAL
Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan Bisnis Internasional Dengan menyelesaikan bab ini
mahasiswa diharapkan dapat memahami bagaimana dan mengapa perlu dilakukan
bisnis antar negara serta apa yang dapat mendorong dan hambatan dalam bisnis
internasional yang harus dilakukan
Pengertian bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan
antar negara yang satu dengan negara yang lain.
1. Hakekat Bisnis
Internasional
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan
melewati batas-batas suatu negara. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh
suatu negara dengan negara lain sering disebut sebagai Perdagangan Internasional
(International Trade) apabila transaksi
bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan
lain atau orang/individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional (International
Marketing), biasa diartikana sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada
hakekatnya ada dua pengertian. Bisnis Internasional :
a.
Perdagangan Internasional
(International Trade)
b.
Pemasaran Internasional
(International Marketing)
Perdagangan Internasional (International Trade)
Merupakan transaksi antar negara itu biasanya
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Besar
kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara tersebut sering disebut
sebagai “neraca Pembayaran” atau “Balance Of Payments”, neraca pembayaran yang
mengalami surplus sering juga dikatakan bahwa negara ini mengalami Pertambahan
Devisa Negara. Sebaliknya apabila mengalami Devisit neraca pembayarannya dan
akan menghadapi Pengurangan devisa negara
Pemasaran Internasional (International Marketing)
Sering juga disebut sebagai bisnis internasional
(international business) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat
terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain
ataupun masyarakat umum diluar negeri. Transaksi bisnis internasional dapat
ditempuh dengan berbagai cara antara lain:
-
Licencing
-
Franchising
-
Management Contracting
-
Marketing in Home Country by
Host Country
-
Joint Venturing
-
Multinational Corporation (MNC)
Semua bentuk transaksi bisnis internasional tersebut akan memerlukan
transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Negara penerima atau Home
Country harus membayar, sedangkan negara pengirim atau Host Country akan
memperoleh pembayaran Fee tsb.
Pengertian Perdagangan Internasional dengan Pemasaran Internasional
sering dianggap sama saja, ternyata berbeda, perbedaan utama terletak pada
pelakunya dimana Perdagangan Internasional dilakukan oleh negara sedangkan
Pemasaran Internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Disamping itu Pemasaran Internasional menuntut kegiatan bisnis yang
lebih aktif serta lebih progresif dari pada Perdagangan Internasional, adapun
perbedaan dari kedua pengertian tsb, secara rinci :
Perbedaan Perdagangan Internasional VS Pemasaran
Internasional
Faktor Penentu
|
Perdagangan
Internasional
|
Pemasaran
Internasional
|
1.
Pelaku
2.
Barangnya pindah kenegara
lain
3.
Kekuatan
4.
Sumber informasi
5.
Kegiatan bisnis
-
Jual beli
-
Distribusi fisik
-
Penentuan harga
-
Research Pasar
-
Pengembangan Produk
-
Promosi
-
Manajemen distribusi
-
|
Negara
Ya
Keunggulan
Kompetatif
Neraca pembayaran Internasional
Ya
Ya
Ya
Umumnya tidak
Umumnya tidak
Umumnya tidak
Umumnya tidak
|
Perusahaan
Ya / tidak
Keunggulan
persaingan
Data
perusahaan
Ya
Ya / tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
|
2. Alasan melaksanakan Bisnis
Internasional
Suatu negara ataupun perusahaan melakukan transaksi bisnis
internasional baik dalam bentuk Perdagangan Internasional atau bisnis
Internasional pada umumnya memiliki beberapa pertimbangan atau alasan. Pertimbangan tsb meliputi pertimbangan
ekonomis, politis, sosial budaya bahkan pertimbangan militer. Beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis Internasional antara lain
a.
Spesialisasi antar
bangsa-bangsa
b.
Pertimabangan pengembangan
bisnis
3. Tahapan dalam Memasuki
Bisnis Internasional
Memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat diri secara
bertahap dari yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai yang
kompleks dan mengandung resiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tsb
secara kronologis adalah :
a.
Ekspor Insidentil, dalam tahap
awal ini pada umumnya terjadi pada saat kedatangan orang asing dinegeri kita
kemudian dia membeli barang-barang dan kita harus mengirimkannya kenegeri asing
itu.
b.
Ekspor aktif, tahapan terdahulu
kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang
rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tsb makin lama akan semakin aktif,
dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan
internasional tsb.dalam tahap aktif ini perusahaan mulai aktif untuk
melaksanakan manajemen atas transaksi iitu. Dalam tahap ini sering disebut
tahap “ekspor aktif “ sedang tahap pertama disebut tahap pembelian “purchasing”
c.
Penjualan Lisensi, dalam tahap
ini negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara
penerima, yang dijual hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara
penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun
proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya, pemakaian lisensi
perusahaan dari negara penerima harus bayar fee kepada
d.
Franchising, merupakan tahap
yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan disuatu negara menjual tidak hanya
lisensi atau merek dagangannya saja akan tetapi lengkap dengan segala
atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep, campuran
produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk
pelayanannya. Perusahaan yang menerima disebut” Franchisee”, sedang perusahaan
pemberi disebut “ Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis
usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dsbnya.
Beberapa contoh kongkrit dari bentuk ini adalah KFC, Mc.Donalds, CFC dsbnya.
Sebagai contoh di Indonesia
adalah Es Teller 77, ayam goreng mbok berek ny. Suharti, Hero supermarket dll
e.
Pemasaran di luar negeri, bentuk
ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena
perusahaan pendatang (Host country) haruslah betul-betul secara aktif dan
mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya dinegeri asing (Home
Country)
f.
Produksi dan pemasaran diluar
negeri, tahap terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri
pada bisnis internasional yaitu tahap “produksi dan pemasaran di luar negeri”
juga disebut”Total International Business” bentuk inilah yang menimbulkan Multy
National Corporation (MNC) yaitu perusahaan Multi nasional
4. Hambatan dalam memasuki
Bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak
memiliki hambatan katimbang dipasar domestik. Terdapat beberapa hambatan dalam
bisnis internasional yaitu :
a.
Batasan perdagangan dan tarif
bea masuk, hambatan utamanya akan berupa perdagangan serta sering terjadinya
pembatasan-pembatasan tarif bea masuk, hambatan perdagangan antara lain berupa
pemilihan partner dagang, dipilih atas dasar pertimbangan baik ekonomis maupun
non ekonomis. Misalnya saja hanya dari negara-negara serumpun atau menjadi
kelompok ekonomi tertentu seperti MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa atau Europian
Economic Community), ASEAN (Association of South East Asia Nations ), AFTA
(Asean Free Trade Area), NAFTA (North American Free Trade Agreement), CACM
(Central American Common Market), EAC (East African Community), EEC (Europian
Economic Community), EFTA (europian Free Trade Area), LAFTA (Latin American
Free Trade Association)
b. Perbedaan bahasa, sosial budaya/kultural, bahasa seringkali
merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis internasional, bahasa alat komunikasi
yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis
sukar untuk dapat berlangsung dengan lancar. Contoh pabrik mobil chevrolet’s
Nova, di spanyol kata “nova” berarti tidak dapat berjalan, maka sangat sulit
untuk memasarkan produk di spanyol. Misalnya pemberian warna terhadap suatu
produk ataupun bungkusnya. Perbedaan budaya atau kebiasaan juga perlu
diperhatikan, misal orang jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati
wanita bila membeli di supermarket, maka alat-alat kosmetik pria jangan
ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh pembeli
pria.
c. Hambatan politik dan
hukum/perundang-undangan, hubungan politik yang kurang baik antara satu negara
dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis
dari kedua negara tsb. contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap
komoditi perdagangan dengan negara-negara komunis. Ketentuan hukum/UU yang
berlaku juga membatasi berlangsungnya bisnis, misal negara-negara arab melarang
barang-barang mengandung daging maupun minyak babi, misal Indonesia melarang
ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, rotan mentah dan setengah jadi
dsbnya
d. Hambatan operasional, yakni transportasi
atau pengangkutan barang yang diperdagangkan. Transportasi ini seringkali sukar
untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran
kapal laut yang reguler, mengakibatkan biaya ekspedisi menjadi sangat mahal
5. Perusahaan Multinasional
Pada hakekatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan
kegiatannya secara internasional atau melakukan operasinya di beberapa negara.
Juga menimbulkan kecenderungan yang mengglobal dari masyarakat dunia,
kecenderungan ini berupa menyeragamnya kebutuhan dan selera masyarakat dunia
terhadap berbagai kebutuhan, kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat sama,
kebutuhan masyarakat didunia mendekati hal yang sama, kebutuhan barang-barang
konsumsi atau kehidupan sehari-hari, contoh kebutuhan akan sabun mandi, sabun
cuci, alat-alat tulis, alat-alat kantor, pakaian, juga perabot rumah tangga
dsbnya. Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan
untuk beroperasi secara internasional. Perusahaan yang demikian akan mencoba
untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang-barang tsb yang paling
murah, contoh perusahaan multi nasional, coca cola, Colgate, johnson, IBM,
General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota , Philips dari negeri Belanda,
Nestle, unilever, bayer dari jerman, ciba dsbnya
DAFTAR PUSTAKA
Indriyo Gitosudarmo, Drs,
M.Com, Hons Pengantar Bisnis, Edisi kedua BPFE Yogyakarta -1996
Murti Sumarni, Dra dan John
Soeprihanto, Drs, MIM Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Ekonomi
Perusahaan, Liberty Yogyakarta -1987
Tidak ada komentar:
Posting Komentar