Minggu, 16 Oktober 2016

Pengantar Bisnis 2 POTENSI BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

PENGANTAR BISNIS
S.T.I.E  MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

OLEH:  R. IRAWAN SUPRIYATNO, S.E, M.Si


BAB -II

POTENSI BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN






Pendahuluan

Bab ini akan menjelaskan mengenal potensi bisnis, pengusaha yang tidak mengenal dengan baik dapat diumpamakan sebuah kapal ditengah samudra tanpa kompas serta menghadapi udara mendung, tidak dapat melihat bintang dilangit. Dengan menyelesaikan bab ini mahasiswa diharapkan dapat menganalisa terhadap potensi bisnis/potensi pasar


1.      Identifikasi Potensi Bisnis
Bisnisman yang dapat melayani pasar atau konsumennya secara lebih baik akan dapat memperoleh posisi yang baik dalam percaturan bisnis itu. Sebaliknya yang tidak dapat melayaninya secara baik tentu akan kalah dalam persaingan.
Identifikasi pasar ini merupakan proses yang harus terus menerus dijalankan terhadap hal-hal yang terjadi didalam transaksi bisnis baik sebelum, selama maupun sesudah terjadinya transaksi tsb.
Proses identifikasi pasar sebenarnya tidak saja dilakukan oleh pengusaha akan tetapi juga dilakukan oleh konsumen. Dimata konsumen analisa ini merupakan upaya untuk mencari pengusaha yang menawarkan/menjual barang atau produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. contoh
Bila seseorang ingin membeli sebuah mobil misalnya, maka dia akan berpikir dan kemudian mencari dealer-dealer atau showroom yang menawarkan mobil yang dibutuhkan dan diinginkannya. Dalam proses pencariannya itu tentu saja akan terdapat dealer atau show room yang cocok dengannya dan ada pula yang tidak berkenan dihatinya. Begitu pula mobil yang ditawarkannya juga ada yang menarik maupun yang tidak menarik. Contoh lainnya bisa terjadi dalam proses pembelian beras misalnya, konsumen juga akan berpikir dan mencari pedagang atau toko penjual beras yang disenanginya.
Analisa pasar ini dilakukan oleh semua orang maupun perusahaan baik besar maupun kecil yang akan berbeda dalam hal tingkat kerumitannya, akan tetapi semuanya melalui proses yang sama. Dan adanya analisa pasar tsb yang dilakukan oleh pembeli maupun penjual itu maka akan terjadilah peluang akan terjadinya transaksi jual beli yang dimulai dengan kontak/pertemuan serta hubungan diantara mereka, sehingga terjadilah proses komunikasi dari keduanya




IDENTIFIKASI POTENSI BISNIS

·         Melalui            : Analisis Potensi Bisnis (Analisis Pasar)
·         Untuk              : identifikasi (mengenali) pasar yang akan dilayani
·         Mencari jawaban         : WHAT BUSINESS ARE WE IN (bergerak dalam bisnis apa?)
·         Dalam pasar    : dengan mekanisme

 













Pengertian Pasar
Dari segi ilmu ekonomi pasar dipandang sebagai interaksi antara konsumen dan produsen. Interaksi ini adalah sebagai cerminan dari proses analisa pasar yang dilakukan oleh kedua pihak, maka timbul hubungan antara permintaan, penawaran dan harga pasar yang berlaku dan harga pasar yang terjadi itu disebut harga Equilibrium. Dari interaksi antara permintaan dan penawaran itu akan menentukan luas dan sempitnya pasar (potensi pasar atau potensi bisnis) serta harga pasar yang berlaku.

PASAR           : interaksi permintaan (D= demand) dengan penawaran (S=supply), harga berlaku (Rp.) dan haarga pasar yang terjadi (p). titik temu interaksi disebut harga Ekuilibrium (E)


Rp
Penawaran (supply) S


p
 




Permintaan (Demand) D



 


      q.                                       jumlah



Ditinjau dari segi bisnis maka pengertian pasar yaitu merupakan sekumpulan orang dan atau organisasi yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang mungkin sebagian dapat dipunuhi lewat transaksi jual beli.

Tinjauan tsb mempunyai beberapa aspek yang sama yaitu :
  1. Pasar terdiri dari sekumpulan orang atau organisasi yang mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda.
  2. Orang-orang tsb mempunyai kemampuan untuk berpartisipasi dalam melakukan transaksi jual beli baik sebagai penjual ataupun sebagai pembeli
Analisa atau identifikasi pasar harus mampu untuk mendapatkan gambaran tentang apa, dimana, seberapa luas serta bagaimana sifat-sifat atau karakteristik dari pasar itu. Jadi pengusaha harus mampu untuk mengukur besarnya potensi pasar terhadap produk yang ditawarkannya dan kemudian memperhitungkan apakah potensi pasar tsb cukup luas untuk dilayaninya secara menguntungkan (ekonomis) atau tidak.

Gambar yang didapat tentang pasar :
·         Apa
·         Dimana
·         Seberapa luas
·         Bagaimana sifat/karakteristik
Sehingga :
Pebisnis harus mampu mengukur besarnya potensi pasar terhadap produk yang ditawarkan dan kemudian memperhitungkan apakah potensi tersebut cukup luas untuk dilayani secara menguntungkan (ekonomis) atau tidak

Tujuan identifikasi pasar
  1. Menentukan pasar apa yang sedang atau akan dilayani, misalnya bisnis/pasar mobil baru, mobil bekas, onderdil mobil, sepeda motor, barang konsumsi, barang industri dan yang dilayani bisa perorangan, pemerintah, masyarakat.
  2. Menentukan dimana lokasi tempat tinggal dari orang/organisasi yang membutuhkan produk yang dipasarkannya, misalnya di jawa, luar jawa , kota, desa dsbnya
  3. Seberapa luas jumlah potensi pasar serta estimasi pasar yang dapat dilayaninya. Hal ini perlu di analisa apakah pasar tsb cukup luas dan ekonomis untuk dilayaninya
  4. Menentukan sifat-sifat dan karakteristik dari pasar tsb. hal ini menyangkut analisa tentang selera. Kesenangan, kebiasaan, sikap, perilaku, gaya hidup maupun kebudayaan yang dimiliki oleh konsumennya.

Tujuan pertama, kedua dan ketiga akan menghasilakn gambaran tentang potensi serta estimasi luas pasar yang dapat dikuasainya, sedangkan tujuan keempat menggambarkan sifat-sifat pasar, pengelompokan/segmentaasi pasar serta target pasar yang akan menjadi sasaran yang dilayaninya

Sifat-sifat pasar
Tentang sifat-sifat pasar maka dapatlah kita pikirkan bahwa pasar pada hakekatnya adalah orang-orang. Kita tahu bahwa orang adalah sangat beraneka ragam sifat-sifatnya sehingga dapat dikatakan bahwa didunia ini tidak ada satupun manusia ini yang sama, sekalipun dia itu kembar. Disamping keanekaragaman tsb kita dapat mengkelompok-kelompokkan manusia menurut sifat-sifatnya atau ciri-cirinya.
Usaha untuk mengkelompokkan pasar yang heterogen itu disebut “segmentasi pasar”. Masing-masing kelompok yang homogen itu disebut segmen pasar tertentu atau sering pula disebut sel pasar (market cell)
Dengan segmentasi pasar maka pengusaha akan dapat melihat sifat-sifat dan masing-masing kelompok/segmen/sel pasar tertentu itu yang berbeda dengan segmen/sel pasar yang lain, meskipun masih dalam satu cabang industri atau satu jenis produk tertentu. Pengusaha dapat mengkonsentrasikan diri pada salah satu segmen pasar tertentu saja dan kemudian melayaninya secara sempurna atau lebih sempurna dari pada pesaing-pesaingnya. Dengan demikian maka dia akan memperoleh citra/nama baik atau yang disebut “ patronage motive” dari konsumennya sehingga dia akan dapat menduduki posisi persaingan yang lebih baik (competitive advantage). Pengusaha macam ini merupakan pengusaha yang menentukan target pasar atau yang disebut “target marketing”

Potensi Pasar
Menurut pandangan ilmu ekonomi pasar diidentifikasikan sebagai permintaan, yaitu jumlah produk yang dapat diserap oleh konsumen dari produk yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Dari sudut pandang bisnis (pemasaran), pasar adalah tidak hanya merupakan interaksi antara penawaran dengan permintaan saja tetapi merupakan orang-orang atau organisasi yang membutuhkan produk itu dan selanjutnya menyangkut siapa orang atau organisasi yang membutuhkan produk beserta bagaimana sifat-sifat mereka. sifat-sifat tsb kemudian dapat didorong atau distimulir untuk membeli barang/jasa yang ditawarkan. Jadi bisnisman lebih menitik beratkan pada potensi pasar atau potensi bisnis dari pada konsumen. Pasar atau potensi pasar merupakan fungsi dari struktur penduduk (population patern), kemampuan membeli (purchasing power) dan pola konsumsi (consumtion patern).
Potensi pasar dapat diperhitungkan dengan formulasi :  M = N . U. P
Dimana :
M =Potensi pasar (market potensial)
N = jumlah penduduk yang memiliki kebutuhan produk tertentu (number of people)
U = jumlah kebutuhan per orang (usage rate)
P = harga rata-rat per unit produk (price)

Potensi Penjualan
Masing-masing perusahaan akan memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam melayani pasar (potensi pasar), potensi penjualan bagi masing-masing perusahaan dapat diperhitungkan dengan cara :   P = M.S
Dimana :
P = Potensi Penjualan
M = Potensi Pasar
S = Market Share (persentase)

2.      Penguasaan Pasar
Apabila terlalu luas yang masih bersifat heterogen atau kurang homogen sehingga reaksi terhadap kegiatan bisnis/pemasaran kita mungkin akan ditanggapi dengan cara yang masih berbeda oleh para konsumen, sehingga hasilnya menjadi kurang efektif. Agar segmentasi dapat efektif maka ada beberapa syarat dalam melakukan yaitu:
a.       Tingkat kesamaan (kepekatan), contoh segmen “ pencari status” mereka tidak akan tergiur dengan harga rendah, mereka akan mementingkan dan mencari mutu
b.      Tingkat Kelainan (daya beda),yang relatif tinggi dengan segmen yang lain, konsumen dipisahkan (dikelompokkan) yang memiliki sifat yang berbeda, sehingga akan mempunyai reaksi yang berbeda pula terhadap perlakuan tertentu dari perusahaan kepadanya.
c.       Jumlahnya haruslah cukup berarti, segmentasi harus cukup luas sehingga penguasaan akan cukup menguntungkan.
d.      Haruslah bersifat operasional, bahwa upaya segmentasi itu harus dapat membedakan masing-masing segmen, perbedaan segmen ini yang akan menuntun kita bagi pelaksanaan operasional dari perlakuan bisnis/pemasaran.

Tiga jenis strategi pemasaran
Setelah diketahui bahwa pasar yang dihadapi dapat dibagi-bagi kedalam beberapa bagian/segmen, maka pengusaha dapat memilih beberapa strategi yang mungkin dilakukan :
  1. Strategi satu sasaran (single target) memilih salah satu segmen yang dipandang paling potensial dan kemudian dijadikan sebagai sasaran atau target untuk dilayaninya dengan marketing mixnya, strategi ini disebut Concentrated Marketing
  2. Strategi sasaran ganda (multy targets) pengusaha memiliki dua atau beberapa bahkan mungkin semua segmen untuk dilayaninya tetapi dengan cara pelayanan atau strategi yang berbeda-beda pula, strategi ini disebut diferentiated marketing
  3. Strategi kombinasi sasaran (combine targets), pengusaha mengkombinasikan atau menyatukan beberapa segmen menjadi satu segmen yang luas sebagai sasarannya dan kemudian mengatur strategi untuk segmen pasar yang luas. Dilakukan pengusaha atas dasar pertimbangan ongkos, skala produksi yang ekonomis, melayani masing-masing segmen dengan strategi yang berbeda-beda, strategi ini disebut undiferentiated marketing,

3.      Enterprenuership/Kewirausahaan
Wirausahawan atau enterprenuer adalah suatu sikap mental yang berani menanggung resiko, berpikiran maju. Sikap mental inilah yang akan membawa seorang pengusaha untuk dapat berkembang secara terus menerus dalam jangka panjang.
Beberapa ciri enterprenuership atau jiwa kewirausahaan dikemukakan oleh J.A Schumpeter (1970) beberapa ciri anatara lain:
  1. Berambisi tinggi
  2. Energetic
  3. Bernafsu
  4. Percaya diri
  5. Kreatif dan innovatif
  6. Senang, pandai bergaul
  7. Bersifat flexibel
  8. Hard working
  9. Berpadangan kedepan
  10. Netral-berani terhadap resiko
  11. Senang mandiri dan bebas
  12. Banyak inisiatif dan bertanggung jawab
  13. Bersikap optimistik
  14. Memandang kegagalan sebagai pengalaman yang berharga (positif)
  15. Selalu berorientasi laba
  16. Selalu memperhitungkan dengan uang
  17. Gemar bersaing/bertanding/kompetisi

Pandangan yang lain terhadap ciri-ciri atau watak wiraswastawan atau enterprenuership ini dikemukakan oleh DR. Suparman Sumahamijaya (1979) dalam bukunya yang berjudul “Membina Sikap Mental Wiraswasta” mengemukakan beberapa macam watak yaitu :
  1. Berwatak maju
  2. Bergairah dan mampu menggunakan daya gerak dirinya
  3. Berpandangan positif dan kreatif
  4. Selalu mengutamakan memberi dari pada meminta apa lagi mengemis
  5. Ulet dan tekun, tidak lekas putus asa
  6. Pandai bergaul
  7. Memelihara kepercayaan yang diberikan kepadanya
  8. Berkepribadian menyenangkan (banyak senyumnya)
  9. Selalu ingin menyakinkan diri sebelum bertindak
  10. Menolak setiap benih kebiasaan caraa berpikir, bersikap dan berbuat negatif dan lebih mengutamakan benih kebiasaan cara berpikir, bersikap mental dan berbuat positif (maju)
  11. Sangat menghargai waktu sampai kemenitnya
  12. Memelihara seni berbicara dan kesopanan
  13. Tidak ragu, khawatir akan saingan yang datang dari bawah maupun dari atas
  14. Bersedia melakukan pekerjaan rendahan (pengorbanan)
  15. Tidak akan pernah mementingkan diri sendiri dan tidak akan pernah rakus maupun serakah
  16. Setia kepada pimpinan sebagai pengikut yang baik dengan rasa kesetiakawanan
  17. Menghormati tertib hukum
  18. Tidak berlebihan dalam hal apapun (tidak overacting)
  19. Tidak gila pangkat dan gelar
  20. Tidak gila kekuasaan
  21. Selalu tepo sliro (tahu diri)
  22. Selalu mengejar martabat dan kehormatan harga diri yang semakin menjulang tinggi (bukan menjualnya)
  23. Menahan diri dalam hal membeli tapi meningkatkan kegiatan penjualan
  24. Selalu mensyukuri yang kecil-kecil yang ada pada dirinya sendiri
  25. Beriman dan berbuat kebaikan sebagai syarat kejujuran pada diri sendiri

Dengan bekal beberapa watak serta ciri-ciri tersebut maka kita dapat mengembangkan insan-insan wirausahaan, wiraswastawan ataupun enterprenuer yang dibutuhkan bagi pembangunan bangsa. Hanya dengan pengembangan watak itulah maka kewirausahaan akan dapat tumbuh dan berkembang





DAFTAR PUSTAKA

Indriyo Gitosudarmo, Drs, M.Com, Hons      Pengantar Bisnis, Edisi kedua BPFE Yogyakarta -1996
Murti Sumarni, Dra dan John Soeprihanto, Drs, MIM           Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan,  Liberty Yogyakarta -1987



Tidak ada komentar:

Posting Komentar