Minggu, 16 Oktober 2016

Pengantar Bisnis 1 BISNIS DAN LINGKUNGAN

PENGANTAAR BISNIS
S.T.I.E  MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

OLEH:  R. IRAWAN SUPRIYATNO, S.E, M.Si


BAB -I

BISNIS DAN LINGKUNGAN





Pendahuluan

Bab ini akan membahas kegitan bisnis Dengan menyelesaikan bab ini mahasiswa diharapkan memahami ruang lingkup bisnis serta manfaatnya dalam membentuk karir dalam dunia bisnis


1.      Pengertian Bisnis
Bisnis dapat dirasakan oleh semua orang. Kita semua selalu terlibat dalam kehidupan sehari-hari dengan kegiatan bisnis. Setiap hari kita berbelanja dipasar, toko atau supermarket. Kita juga membaca koran, menyalakan lampu listrik, melihat siaran televisi, mengendarai sepada motor atau mobil atau bis kota dsbnya. Kesemua itu adalah tidak lepas dari campur tangan langsung ataupun tidak langsung dari suatu kegiatan bisnis. Kita semua selalu terlibat dengan kegiatan bisnis itu hampir disetiap tempat ataupun disetiap saat. Mulai dari pagi-pagi buta kita bangun tidur dibangunkan oleh jam wekkerkita. Pada saat itu kita bersikat gigi dengan memakai pasta gigi yang kita senangi, masing-masing dengan segala aroma, warna, maupun kemasan yang sangat menarik. Begitu pula sikat gigi. Kita akan memakai sikat gigi favorit kita masing-masing, ada yang menyukai warna merah, putih, biru, hijau, lengkap dengan segala modelnya.
Semakin banyak ragam jenis kebutuhan kita sebanyak itu pulalah jenis usaha bisnis itu adanya. Hal ini disebabkan karena pada hakekatnya bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Organisasi ataupun masyarakat luas. Manusia bisnis (Businessman) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba menyakininya secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang karenanya. Dari kepuasan masyarakat itulah si pengusaha akan mendapatkan keuntungan dan kemudianan keuntungan tsb akan digunakan untuk mengembangkan bisnis atau usahanya agar menjadi lebih luas lagi bagi masyarakat yang lebih luas ataupun membuka bisnis baru bagi kebutuhan masyarakat yang lain
Kalau kita amati, maka kita akan dapat melihat adanya bisnis yang menjalankan usahanya untuk mencari keuntungan (dengan motif keuntungan, profit motive), akan tetapi adapula yang tidak bermotif keuntungan. Sebagai contoh bisnis yang tidak bermotif keuntungan (nir laba, non profit motive) adalah sekolahan (swasta/negeri), PDAM, PLN, Jasa pos dan perumtel, kebersihan kota oleh DPU, pengaturan tetib lalin oleh kepolisian dsbnya.

2.      Kesempatan Bisnis / Usaha
Bisnis merupakan kegiatan yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, manusia maupun organisasi. Seorang pengusaha harus jeli untuk melihat adanya kebutuhan-kebutuhan tsb. bahkan adanya perubahan-perubahan atau pergeseran-pergeseran terhadapat kebutuhan masyarakat itu. Timbulnya kebutuhan baru adalah merupakan kesempatan bisnis yang dapat dieksploitasikannya secara baik dan menguntungkan, kesempatan bisnis akan muncul dari kebutuhan masyarakat. Sedangkan kita harus tahu ini meliputi perkembanagan yang bersifat kuantitatif maupun kualitif. Pertumbuhan kuantitatif adalah berupa pertambahan jumlah penduduk sebagai akibat dari kelahiran bayi dan pertambahan umur penduduk serta kematian. Sedangkan perkembangan kualitatif dapat berupa bertambahnya pendidikan, masyrakat akan menjadi lebih pandai, bertambahnya penghasilan akan membuat masyarakat menjadi kaya. Pembangunan prasarana jalan akan membuat masyarakat menjadi bersifat mobil, dengan adanya listrik masuk desa maka masyarakat akan menjadi senang menonton televisi dsbnya.
Terdapat beberapa macam perbedaan jenis-jenis bisnis yaitu :
  1. Ekstraktif, yaitu bisnis yang melakukan kegiatan dalam bidang pertambangan. Sebagai contohnya adalah bisnis alumunium, baja, batu bara, minyak, batu kali, batu gamping, emas, intan dsbnya.
  2. Agraria, yaitu bisnis yang menjalankan bisnisnya dalam bidang pertanian, misalnya beras, tembakau, cengkeh, kina, pala, lada, merica, kacang, kedelai, jagung, ketela, buah-buahan dsbnya. Termasuk pula perusahaan agraris adalah budi daya perikanan, udang serta peternakan dan perunggasan.
  3. Industri/manufacturing, yaitu bisnis yang bergerak dibidang industri, misalnya tekstil, garmen, konfeksi, mebel, perumahan, arloji, electronika, kendaraan bermotor, sepada, mesin-mesin, maupun pesawat terbang serta kapal laut
  4. Jasa, yaitu bisnis yang bergerak dalam memenuhi kebutuhan pelayanan jasa, misalnya jasa kecantikan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa keuangan, jasa penanggungan risiko, jasa angkutan, jasa pergudangan, jasa rekreasi atau paariwisata, jasa pengetikan, foto copy dsbnya.,termasuk jasa pertokoan dan perdagangan eceran

Bentuk kegunaan bisnis dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
  1. Kegunaan bentuk (Form Utility)
Bisnis ini merupakan jenis usaha yang kegiatannya mengubah bentuk dari suatu bentuk tetrtentu menjadi barang lain yang lain pula bentuknya, misalnya perusahaan roti, mebel, keramik, tegel, genteng, kain dsbnya
  1. Kegunaan tempat (Place Utility)
Bisnis ini menciptakan kegunaan tempat yang berupa memindahkan sesuatu dari suatu tempat yang kurang bermanfaat dipindahkan ke tempat lain yang lebih bermanfaat.perusahaan ini bergerak dalam bidang transportasi/pengangkutan, baik pengangkutan barang, manusia, termasuk angkutan darat, laut maupun udara
  1. Kegunaan waktu (Time Utility)
Bisnis ini merupakan usaha penyimpanan yang bermaksud untuk menyimpan barang daari suatu waktu yang pada saat itu kurang bermanfaat untuk nanti dikeluarkan pada saat barang tsb lebih bermanfaat. Padi dimusim panen akan menjadi kurang bermanfaat, perlu disimpan terlebih dahulu dan nanti akan dikeluarkan lagi pada musim paceklik yang tentu saja kegunaanya lebih besar.
  1. Kegunaan milik (Possesion Utility)
Bisnis ini menjalankan usahanya untuk menciptakan atau memenuhi kegunaan pemiliknya terhadap sesuatu barang atau jasa. Misalnya kebutuhan untuk memiliki kesehatan, kecantikan, pendidikan, keamanan dsbnya.

Teori Hierarki Kebutuhan Manusia oleh Abraham Maslow
Bahwa kebutuhan manusia itu memiliki struktur yang berjenjang, mulai jenjang kebutuhan yang paling dasar sampai yang paling tinggi. Apabila kita dapat mengidentifikasikan jenis serta jenjang kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi itu maka kita akan dapat menemukan kesempatan bisnis untuk dilaksanakan. Adapun Hierarki Kebutuhan Manusia sbb.:
  1. Kebutuhan Fisiologik (jasmaniah/fisik)
Terhadap kebutuhan ini dapat dilaksanakan usaha atau bisnis makanan, minuman, pakaian, perumahan, pondokan, asrama mahasiswa, katering, payung, jas hujan, topi dsbnya
  1. Kebutuhan Rasa Aman
Terhadap kebutuhan ini dapat dilaksanakan usaha atau bisnis makanan, minuman, pakaian, perumahan, pondokan, asrama mahasiswa, katering, payung, jas hujan, topi dsbnya
  1. Kebutuhan Sosial (kemasyarakatan/berteman)
Karena kebutuhan ini adalah kebutuhan kemasyarakatan maka bisnisnya adalah berupa usaha pendidikan umum, pendidikan ketrampilan, pendidikan moral kerohanian, pendidikan keolahragaan, pendidikan kesenian dsbnya
  1. Kebutuhan Harga Diri
Produk-produk yang dapat dikembangkan guna memenuhi kebutuhan ini adalah berupa Produk-produk yang bermutu lebih baik, seperti restoran yang bagus, mode pakaian yang trendy, alat rumah tangga yang luks, sepeda balap, TV, Sound system, video serta barang-barang mewah yang lain
  1. Kebutuhan Aktualisasi Diri (pernyataan jati diri)
Bisnis yang melayani kebutuhan ini adalah berupa bisnis yang mampu membawa atau menunjukkan jati diri seseorang misalnya saja arena balap sepeda, sepeda motor, mobil arena pameran lukisan, arena pameran dagang, arena pameran budaya dll.
 






AKTUALISASI DIRI
----------------------

      HARGA DIRI
----------------------
       SOSIAL
-----------------------
      RASA AMAN

-----------------------------------------
FISIOLOGIK


3.      Pengaruh Lingkungan
Perkembangan masyarakat sangat ditentukan oleh pengaruh lingkungan, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial kemasyarakatan. Suatu keadaan dimana tersedianya tanah untuk perumahan semakin sulit mendorong masyarakat untuk menyenangi rumah susun misalnya, dengan semakin terbatasnya cadangan minyak bumi masyarakat bergeser ke listrik atau gas dsbnya. Gambaran diatas menunjukkan pengaruh lingkungan alamiah terhadap perkembangan bisnis dalam masyarakat.
Faktor lingkungan tersebut dapat berupa
  1. Faktor Alam
Faktor lingkungan alam juga sangat berpengaruh terhadap kesempatan bisnis. Suatu negara misalnya Indonesia cenderung untuk mengembangakan kesempatan bisnis hasil-hasil pertanian karena lahan pertaniannya subur. Sedangkan Singapura tentu saja mengandalkan pada sektor perdagangan serta jasa karena memiliki lahan yang sempit. Indonesia yang kaya akan bahan tambang beserta kekayaan lautnya maka logis kalau mengembangkan industri kemaritimannya, seperti ikan, rumput laut, mutiara dsbnya.

  1. Faktor Ekonomi
Faktor Ekonomi akan mempengaruhi potensi dunia usaha. Kondisi ekonomi yang tumbuh (growth) atau sering juga disebut boom atau prosperity akan mengakibatkan naiknya penghasilan masyarakat yang akhirnya akan meningkatkan kebutuhan masyarakat dalam segala bidang baik kuantitatif maupun kualitatif. Dengan demikian berarti akan terjadi peningkatan terhadap segala jenis usaha. Sebaliknya keadaan ekonomi yang sedang mengalami resesi atau depresi, maka masyarakat akan menjadi sangat selektif dalam hal pemenuhan kebutuhannya. Penghasilan mereka akan menurun membuat mereka memilih kebutuhan-kebutuhan yang lebih dasar saja. Masyarakat akan menjadi lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya untuk keperluan hidupnya sehari-hari. Dalam hal ini hanya Bisnisman yang mampu memanfaatkan motif kehati-hatian masyarakat ini dalam menjalankan usahanya akan mampu meraih kesempatan serta keuntungan dalam kondisi macam ini, yang tidak akan cepat hancur ditelan gelombang resesi tsb.

  1. Faktor Teknologi
Teknologi merupakan ilmu yang mengupayakan agar selalu tercipta metode-metode kerja yang lebih baik dalam melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan.
Pertama, adanya mekanisasi membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan lebih mudah.menimbulkan keinginan masyarakat untuk mengikuti perkembangan teknologi, timbul kesempatan bisnis dibidang jual beli mesin seperti komputer, mesin bur listrik, mesin pompa air, vacuum cleaner dsbnya
Kedua, adanya perbaikan dalam prasarana jalan, membuat masyarakat menjadi bersifat mobil, artinya sangat mudah untuk berpindah dari satu tempat yang lain. Hal ini menimbulkan kesempatan bisnis angkutan, baik angkutan manusia, barang yang lebih praktis dan murah. Keadaan ini seringkali membuat pergeseran-pergeseran dunia bisnis misalnya, kereta api tergeser oleh bis dan mikrobis, sepeda tergeser oleh sepeda motor, becak oleh taksi, gerobak oleh truk dsbnya

  1. Faktor Sosial
Perkembangan pendidikan membuat masyarakat menjadi lebih pintar dan ingin lebih pinter lagi sehingga semua orang mendambakan menjadi pemuda yang profesional, mereka ditandai oleh usia yang relatif muda, berpakaian rapi, sopan dan berdasi yang merupakan simbul dari profesionalismenya. Keadaan tersebut menimbulkan potensi bisnis yang tumbuh subur ditanah air kita pada saat ini yaitu bisnis pendidikan tinggi yang bersifat profesional seperti program-program MBA dan sejenisnya. Perkembangan yang lain adalah tumbuhnya aliran “Kawula Muda” atau Remaja masa kini yang ditandai dengan usia muda atau remaja, dengan semangat yang serba muda, agresif, aktif, kerja keras meskipun tampak agak kasar yang diujutkan dalam simbul pakaian “Jean”, baik dalam bentuk jaket, baju, dan terutama celana jean, misalnya. Keadaan lain berupa perkembangan “Wanita Karier” dimana saat ini semakin banyak wanita yang menginginkan tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, akan tetapi mereka juga menghendaki bekerja diluar rumah tangga untuk berpartisipasi dalam dunia bisnis baik swasta atau pemerintah, baik yang bermotif laba maupun nir laba. Keadaan ini menimbulkan bermacam-macam potensi bisnis baru yang berupa katering, tempat penitipan anak (TPA), play group serta alat-alat dapaur yang lebih canggih dsbnya.

  1. Faktor Budaya
Perkembangan yang cukup bagus dan menarik ditanah air pada saat ini adalah kesadaran untuk melestarikan budaya tradisional warisan nenek moyang bangsa. Kondisi semacam ini memiliki manfaat ganda yaitu, pertama menangkal masuknya budaya asing yang kurang sesuai dengan aspirasi bangsa. Kedua adalah menjadikan bisnisman kita menjadi raja dinegeri sendiri terutama bisnis pakaian tradisional, barang-barang kerajinan tradisional dsbnya. Budaya lain yang cukup positif adalah budaya hidup sehat atau budaya jantung sehat. Budaya ini telah mampu membangkitkan bisnis pakaian olah raga, maupun alat-alat olah raga. Budaya lain yang merupakan warisan nenek moyang adalah berlebaran saling maaf memaafkan pada saat hari raya Idul Fitri misalnya terhadap budaya ini kalangan bisnis akan selalu tidak melupakannya untuk mengantisipasinya guna mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Hari Raya ini yang akan selalu merupakan kondisi melonjaknya permintaan berbagai macam kebutuhan hidup. mulai pakaian terutama, bahan makanan, barang-barang kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan alat-alat serta jasa transportasi.

  1. Faktor Pemerintah
Kebijakan pemerintah akan sangat mempengaruhi kesempatan bisnis maupun kondisi bisnis pada umumnya. Kebijakan Deregulasi yang dilakukan pemerintah misalnya, sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis kita yang semakin mantap baik dalam hal volume, omset maupun daya saingnya

  1. Hubungan/pergaulan Internasional
Faktor yang terakhir adalah pengaruh hubungan antar bangsa. Pada saat sedang memasuki zaman atau abad komunikasi, maka dunia seolah-olah menjadi kecil karena kejadian disalah satu sudut dunia manapun dalam waktu yang sangat singkat bahkan kadang-kadang langsung dapat kita ketahui dengan mata kepala sendiri. Maka tidak ada satu negarapun yang luput dari pengaruh negera lain. Politik suatu negara akan segera pula mempengaruhi kebijakkan negara lain pula. Hal ini yang menimbulkan gejala yang disebut “Globalisasi”. Gejala ini merupakan proses saling pengaruh mempengaruhi antara satu dengan yang lain sehingga pihak yang baik dan kuat akan menjadi global atau mengglobal. Proses ini juga berlangsung dalam bidang bisnis dalam arti bahwa kegiatan bisnis suatu negara yang baik dan kuat akan cepat mempengaruhi bisnis dari suatu negara yang lain. Kita sudah tidak asing lagi dengan perusahaan-perusahaan Multi Nasional seperti Coca cola dibidang minuman, Hitachi dibidang electronika, Toyota dibidang kendaraan bermotor, sampai dengan bisnis internasional yang berupa franchising seperti KFC Mc.Donalds dsbnya

4.      Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan
·         Kesempatan bisnis serta bisnis itu sendiri akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antara bisnis dengan lingkungan itu sangat erat dan sudah kita sadari adanya. Mula-mula penelaahan dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau menduduki titik sentral, sedangkan masyarakat atau lingkungan akan merupakan sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan ini merupakan pandangan yang tradisional yang sering disebut Producer Oriented Approach (seller’s Market) atau pasar penjual. Hal ini berarti bahwah produsen masih langka. Perkembangan masyarakat berikutnya menjadikan keadaan dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara pengusaha. Hanya pengusaha yang pandai menyesuaikan yang mampu bertahan dalam persaingan, dan yang lainnya akan tersingkir kemudian jatuh bangkrut. Keadaan ini disebut  “Buyer’s market” atau pasar pembeli yaitu keadaan dimana pembeli akan menentukan dan bukan penjual. Maka berlakulah ungkapan “pembeli adalah raja. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach “ (Buyer’s Market) atau pendekatan yang berorientasi konsumen




Producer Oriented Approach (seller’s Market)

















seller’s Market
Orientasi Produsen
















Consumer Oriented Approach (Buyer’s Market)















Buyer’s Market
Orientasi Konsumen



Konsep Nilai / Laba dalam Bisnis
Nilai ekonomis diciptakan oleh kegiatan yang terjadi dalam mekanisme pasar antara pembeli dengan penjual, dan dalam transaksi kedua pihak akan memperoleh suatu imbalan. Besarnya imbalan ditentukan oleh perbedaan antara nilai dari sesuatu yang diberikan dengan nilai dari sesuatu yang diterima. Kelebihan nilai bagi pihak penjual (perusahaan) disebut laba (porfit) sedangkan kelebihan nilai bagi pihak pembeli berupa kepuasan (utility) yang diperoleh dari pemilikan atas produk yang dibeli diatas nilai uang yang dibayarkan untuk produksi tersebut
Dalam hal ini, laba merupakan motivator bagi perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (pembeli), laba tersebut antara lain akan digunakan untuk perluasan (ekspansi) serta penelitian dan pengembangan usaha dalam rangka penciptaan kepuasan yang makin baik dan makin luas

Strategi Bisnis
Merupakan pedoman (arah) kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi kekuatan dan kelemahan perusahaan, dengan senantiasa mengadaptasi, mengakomodasi, dan mengantisipasi peluang dan tantangan. Secara lebih realistis, merupakan sebuah rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan keterbatasan faktor-faktor produksi, perubahan lingkungan, dan persaingan (doing the right thing yang bersifat jangka panjang sebagai lawan dari doing the thing right yang bersifat operasional jangka pendek).

5.      Hakikat Bisnis
Usaha untuk melayani kebutuhan masyarakat baik dengan maupun tanpa motif mencari keuntungan, melalui proses identifikasi, estimasi, dan antisipasi potensi bisnis beserta pertumbuhan dan persaingan di masa depan, melalui pemikiran dan penyiapan sumber daya dan sumber dana beserta metode dan cara pengelolaan yang sebaik-baiknya

6.      Mengapa Belajar Bisnis
Beberapa alasan yang melatar-belakangi hasrat belajar dan mengembangkan wawasan bisnis baik secara formal maupun non-formal antara lain:
  • Karier dimasa depan (seperti bidang keuangan/perbankkan, pemasaran, akuntansi, produksi dan operasi, pemrosesan data, dan personalia)
  • Membuka bisnis sendiri atau berwiraswasta
  • Pengendalian masalah-masalah sosial

Bagaimana Belajar Bisnis
Dapat ditempuh melalui pendidikan formal (yang mengajarkan konsep, prinsip, dan metode yang tepat dalam menjalankanbisnis) dengan kombinasi ketrampilan dan pengkayaan wawasan pengetahuan antara lain melalui simulasi problem solving, on the job training, networking, penyerapan informasi dan teknologi. Dalam bidang-bidang kajian seperti keuangan, pemasaran, produksi dan operasi, personalia, akuntansi, biaya dan manajemen umum.


DAFTAR PUSTAKA

Indriyo Gitosudarmo, Drs, M.Com, Hons      Pengantar Bisnis, Edisi kedua BPFE Yogyakarta -1996
Murti Sumarni, Dra dan John Soeprihanto, Drs, MIM           Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan,  Liberty Yogyakarta -1987



Tidak ada komentar:

Posting Komentar