PENGANTAAR BISNIS
S.T.I.E MUHAMMADIYAH PEKALONGAN
OLEH: R. IRAWAN SUPRIYATNO, S.E, M.Si
BAB -I
BISNIS DAN
LINGKUNGAN
Pendahuluan
Bab ini akan
membahas kegitan bisnis Dengan menyelesaikan bab ini mahasiswa diharapkan memahami
ruang lingkup bisnis serta manfaatnya dalam membentuk karir dalam dunia bisnis
1. Pengertian Bisnis
Bisnis dapat dirasakan oleh semua orang. Kita semua selalu terlibat
dalam kehidupan sehari-hari dengan kegiatan bisnis. Setiap hari kita berbelanja
dipasar, toko atau supermarket. Kita juga membaca koran, menyalakan lampu
listrik, melihat siaran televisi, mengendarai sepada motor atau mobil atau bis
kota dsbnya. Kesemua itu adalah tidak lepas dari campur tangan langsung ataupun
tidak langsung dari suatu kegiatan bisnis. Kita semua selalu terlibat dengan
kegiatan bisnis itu hampir disetiap tempat ataupun disetiap saat. Mulai dari
pagi-pagi buta kita bangun tidur dibangunkan oleh jam wekkerkita. Pada saat itu
kita bersikat gigi dengan memakai pasta gigi yang kita senangi, masing-masing
dengan segala aroma, warna, maupun kemasan yang sangat menarik. Begitu pula
sikat gigi. Kita akan memakai sikat gigi favorit kita masing-masing, ada yang
menyukai warna merah, putih, biru, hijau, lengkap dengan segala modelnya.
Semakin banyak ragam jenis kebutuhan kita sebanyak itu pulalah jenis
usaha bisnis itu adanya. Hal ini disebabkan karena pada hakekatnya bisnis
adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia. Organisasi ataupun masyarakat
luas. Manusia bisnis (Businessman) akan selalu melihat adanya kebutuhan
masyarakat dan kemudian mencoba menyakininya secara baik sehingga masyarakat
menjadi puas dan senang karenanya. Dari kepuasan masyarakat itulah si pengusaha
akan mendapatkan keuntungan dan kemudianan keuntungan tsb akan digunakan untuk
mengembangkan bisnis atau usahanya agar menjadi lebih luas lagi bagi masyarakat
yang lebih luas ataupun membuka bisnis baru bagi kebutuhan masyarakat yang lain
Kalau kita amati, maka kita akan dapat melihat adanya bisnis yang
menjalankan usahanya untuk mencari keuntungan (dengan motif keuntungan, profit
motive), akan tetapi adapula yang tidak bermotif keuntungan. Sebagai contoh
bisnis yang tidak bermotif keuntungan (nir laba, non profit motive) adalah
sekolahan (swasta/negeri), PDAM, PLN, Jasa pos dan perumtel, kebersihan kota
oleh DPU, pengaturan tetib lalin oleh kepolisian dsbnya.
2. Kesempatan Bisnis / Usaha
Bisnis merupakan kegiatan yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, manusia maupun organisasi. Seorang pengusaha harus jeli untuk
melihat adanya kebutuhan-kebutuhan tsb. bahkan adanya perubahan-perubahan atau
pergeseran-pergeseran terhadapat kebutuhan masyarakat itu. Timbulnya kebutuhan
baru adalah merupakan kesempatan bisnis yang dapat dieksploitasikannya secara
baik dan menguntungkan, kesempatan bisnis akan muncul dari kebutuhan
masyarakat. Sedangkan kita harus tahu ini meliputi perkembanagan yang bersifat
kuantitatif maupun kualitif. Pertumbuhan kuantitatif adalah berupa pertambahan
jumlah penduduk sebagai akibat dari kelahiran bayi dan pertambahan umur
penduduk serta kematian. Sedangkan perkembangan kualitatif dapat berupa
bertambahnya pendidikan, masyrakat akan menjadi lebih pandai, bertambahnya
penghasilan akan membuat masyarakat menjadi kaya. Pembangunan prasarana jalan
akan membuat masyarakat menjadi bersifat mobil, dengan adanya listrik masuk
desa maka masyarakat akan menjadi senang menonton televisi dsbnya.
Terdapat beberapa macam perbedaan jenis-jenis bisnis yaitu :
- Ekstraktif, yaitu bisnis yang melakukan kegiatan dalam bidang pertambangan.
Sebagai contohnya adalah bisnis alumunium, baja, batu bara, minyak, batu
kali, batu gamping, emas, intan dsbnya.
- Agraria, yaitu bisnis yang menjalankan bisnisnya dalam bidang
pertanian, misalnya beras, tembakau, cengkeh, kina, pala, lada, merica,
kacang, kedelai, jagung, ketela, buah-buahan dsbnya. Termasuk pula
perusahaan agraris adalah budi daya perikanan, udang serta peternakan dan
perunggasan.
- Industri/manufacturing, yaitu bisnis yang bergerak dibidang industri, misalnya
tekstil, garmen, konfeksi, mebel, perumahan, arloji, electronika,
kendaraan bermotor, sepada, mesin-mesin, maupun pesawat terbang serta
kapal laut
- Jasa, yaitu bisnis yang bergerak dalam memenuhi kebutuhan pelayanan
jasa, misalnya jasa kecantikan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa
keuangan, jasa penanggungan risiko, jasa angkutan, jasa pergudangan, jasa
rekreasi atau paariwisata, jasa pengetikan, foto copy dsbnya.,termasuk
jasa pertokoan dan perdagangan eceran
Bentuk kegunaan bisnis dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu
:
- Kegunaan bentuk (Form Utility)
Bisnis ini merupakan jenis usaha yang kegiatannya mengubah bentuk
dari suatu bentuk tetrtentu menjadi barang lain yang lain pula bentuknya,
misalnya perusahaan roti, mebel, keramik, tegel, genteng, kain dsbnya
- Kegunaan tempat (Place Utility)
Bisnis ini menciptakan kegunaan tempat yang berupa memindahkan
sesuatu dari suatu tempat yang kurang bermanfaat dipindahkan ke tempat lain
yang lebih bermanfaat.perusahaan ini bergerak dalam bidang
transportasi/pengangkutan, baik pengangkutan barang, manusia, termasuk angkutan
darat, laut maupun udara
- Kegunaan waktu (Time Utility)
Bisnis ini merupakan usaha penyimpanan yang bermaksud untuk
menyimpan barang daari suatu waktu yang pada saat itu kurang bermanfaat untuk
nanti dikeluarkan pada saat barang tsb lebih bermanfaat. Padi dimusim panen
akan menjadi kurang bermanfaat, perlu disimpan terlebih dahulu dan nanti akan
dikeluarkan lagi pada musim paceklik yang tentu saja kegunaanya lebih besar.
- Kegunaan milik (Possesion Utility)
Bisnis ini menjalankan usahanya untuk menciptakan atau memenuhi
kegunaan pemiliknya terhadap sesuatu barang atau jasa. Misalnya kebutuhan untuk
memiliki kesehatan, kecantikan, pendidikan, keamanan dsbnya.
Teori Hierarki Kebutuhan
Manusia oleh Abraham Maslow
Bahwa kebutuhan manusia itu memiliki struktur yang berjenjang, mulai
jenjang kebutuhan yang paling dasar sampai yang paling tinggi. Apabila kita
dapat mengidentifikasikan jenis serta jenjang kebutuhan masyarakat yang belum
terpenuhi itu maka kita akan dapat menemukan kesempatan bisnis untuk
dilaksanakan. Adapun Hierarki Kebutuhan Manusia sbb.:
- Kebutuhan Fisiologik (jasmaniah/fisik)
Terhadap kebutuhan ini dapat dilaksanakan usaha atau bisnis makanan,
minuman, pakaian, perumahan, pondokan, asrama mahasiswa, katering, payung, jas
hujan, topi dsbnya
- Kebutuhan Rasa Aman
Terhadap kebutuhan ini dapat dilaksanakan usaha atau bisnis makanan,
minuman, pakaian, perumahan, pondokan, asrama mahasiswa, katering, payung, jas
hujan, topi dsbnya
- Kebutuhan Sosial (kemasyarakatan/berteman)
Karena kebutuhan ini adalah kebutuhan kemasyarakatan maka bisnisnya
adalah berupa usaha pendidikan umum, pendidikan ketrampilan, pendidikan moral
kerohanian, pendidikan keolahragaan, pendidikan kesenian dsbnya
- Kebutuhan Harga Diri
Produk-produk yang dapat dikembangkan guna memenuhi kebutuhan ini
adalah berupa Produk-produk yang bermutu lebih baik, seperti restoran yang
bagus, mode pakaian yang trendy, alat rumah tangga yang luks, sepeda balap, TV,
Sound system, video serta barang-barang mewah yang lain
- Kebutuhan Aktualisasi Diri (pernyataan jati diri)
Bisnis yang melayani kebutuhan ini adalah berupa bisnis yang mampu
membawa atau menunjukkan jati diri seseorang misalnya saja arena balap sepeda,
sepeda motor, mobil arena pameran lukisan, arena pameran dagang, arena pameran
budaya dll.
![]() |
AKTUALISASI DIRI
----------------------
HARGA DIRI
----------------------
SOSIAL
-----------------------
RASA AMAN
-----------------------------------------
FISIOLOGIK
3. Pengaruh Lingkungan
Perkembangan masyarakat sangat ditentukan oleh pengaruh lingkungan,
baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial kemasyarakatan. Suatu keadaan
dimana tersedianya tanah untuk perumahan semakin sulit mendorong masyarakat
untuk menyenangi rumah susun misalnya, dengan semakin terbatasnya cadangan
minyak bumi masyarakat bergeser ke listrik atau gas dsbnya. Gambaran diatas
menunjukkan pengaruh lingkungan alamiah terhadap perkembangan bisnis dalam
masyarakat.
Faktor lingkungan tersebut dapat berupa
- Faktor Alam
Faktor lingkungan alam juga sangat berpengaruh terhadap kesempatan
bisnis. Suatu negara misalnya Indonesia cenderung untuk mengembangakan
kesempatan bisnis hasil-hasil pertanian karena lahan pertaniannya subur.
Sedangkan Singapura tentu saja mengandalkan pada sektor perdagangan serta jasa
karena memiliki lahan yang sempit. Indonesia yang kaya akan bahan tambang
beserta kekayaan lautnya maka logis kalau mengembangkan industri
kemaritimannya, seperti ikan, rumput laut, mutiara dsbnya.
- Faktor Ekonomi
Faktor Ekonomi akan mempengaruhi potensi dunia usaha. Kondisi
ekonomi yang tumbuh (growth) atau sering juga disebut boom atau prosperity akan
mengakibatkan naiknya penghasilan masyarakat yang akhirnya akan meningkatkan
kebutuhan masyarakat dalam segala bidang baik kuantitatif maupun kualitatif.
Dengan demikian berarti akan terjadi peningkatan terhadap segala jenis usaha.
Sebaliknya keadaan ekonomi yang sedang mengalami resesi atau depresi, maka
masyarakat akan menjadi sangat selektif dalam hal pemenuhan kebutuhannya.
Penghasilan mereka akan menurun membuat mereka memilih kebutuhan-kebutuhan yang
lebih dasar saja. Masyarakat akan menjadi lebih berhati-hati dalam
membelanjakan uangnya untuk keperluan hidupnya sehari-hari. Dalam hal ini hanya
Bisnisman yang mampu memanfaatkan motif kehati-hatian masyarakat ini dalam
menjalankan usahanya akan mampu meraih kesempatan serta keuntungan dalam
kondisi macam ini, yang tidak akan cepat hancur ditelan gelombang resesi tsb.
- Faktor Teknologi
Teknologi merupakan ilmu yang mengupayakan agar selalu tercipta
metode-metode kerja yang lebih baik dalam melakukan suatu pekerjaan atau
kegiatan.
Pertama, adanya mekanisasi membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan
lebih mudah.menimbulkan keinginan masyarakat untuk mengikuti perkembangan
teknologi, timbul kesempatan bisnis dibidang jual beli mesin seperti komputer,
mesin bur listrik, mesin pompa air, vacuum cleaner dsbnya
Kedua, adanya perbaikan dalam prasarana jalan, membuat masyarakat
menjadi bersifat mobil, artinya sangat mudah untuk berpindah dari satu tempat
yang lain. Hal ini menimbulkan kesempatan bisnis angkutan, baik angkutan
manusia, barang yang lebih praktis dan murah. Keadaan ini seringkali membuat
pergeseran-pergeseran dunia bisnis misalnya, kereta api tergeser oleh bis dan
mikrobis, sepeda tergeser oleh sepeda motor, becak oleh taksi, gerobak oleh
truk dsbnya
- Faktor Sosial
Perkembangan pendidikan membuat masyarakat menjadi lebih pintar dan
ingin lebih pinter lagi sehingga semua orang mendambakan menjadi pemuda yang
profesional, mereka ditandai oleh usia yang relatif muda, berpakaian rapi,
sopan dan berdasi yang merupakan simbul dari profesionalismenya. Keadaan
tersebut menimbulkan potensi bisnis yang tumbuh subur ditanah air kita pada
saat ini yaitu bisnis pendidikan tinggi yang bersifat profesional seperti
program-program MBA dan sejenisnya. Perkembangan yang lain adalah tumbuhnya
aliran “Kawula Muda” atau Remaja masa kini yang ditandai dengan usia muda atau
remaja, dengan semangat yang serba muda, agresif, aktif, kerja keras meskipun
tampak agak kasar yang diujutkan dalam simbul pakaian “Jean”, baik dalam bentuk
jaket, baju, dan terutama celana jean, misalnya. Keadaan lain berupa
perkembangan “Wanita Karier” dimana saat ini semakin banyak wanita yang
menginginkan tidak hanya sebagai ibu rumah tangga, akan tetapi mereka juga
menghendaki bekerja diluar rumah tangga untuk berpartisipasi dalam dunia bisnis
baik swasta atau pemerintah, baik yang bermotif laba maupun nir laba. Keadaan
ini menimbulkan bermacam-macam potensi bisnis baru yang berupa katering, tempat
penitipan anak (TPA), play group serta alat-alat dapaur yang lebih canggih
dsbnya.
- Faktor Budaya
Perkembangan yang cukup bagus dan menarik ditanah air pada saat ini
adalah kesadaran untuk melestarikan budaya tradisional warisan nenek moyang
bangsa. Kondisi semacam ini memiliki manfaat ganda yaitu, pertama menangkal
masuknya budaya asing yang kurang sesuai dengan aspirasi bangsa. Kedua adalah
menjadikan bisnisman kita menjadi raja dinegeri sendiri terutama bisnis pakaian
tradisional, barang-barang kerajinan tradisional dsbnya. Budaya lain yang cukup
positif adalah budaya hidup sehat atau budaya jantung sehat. Budaya ini telah
mampu membangkitkan bisnis pakaian olah raga, maupun alat-alat olah raga.
Budaya lain yang merupakan warisan nenek moyang adalah berlebaran saling maaf
memaafkan pada saat hari raya Idul Fitri misalnya terhadap budaya ini kalangan
bisnis akan selalu tidak melupakannya untuk mengantisipasinya guna
mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Hari Raya ini yang akan selalu
merupakan kondisi melonjaknya permintaan berbagai macam kebutuhan hidup. mulai
pakaian terutama, bahan makanan, barang-barang kebutuhan rumah tangga maupun
kebutuhan alat-alat serta jasa transportasi.
- Faktor Pemerintah
Kebijakan pemerintah akan sangat mempengaruhi kesempatan bisnis
maupun kondisi bisnis pada umumnya. Kebijakan Deregulasi yang dilakukan
pemerintah misalnya, sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis kita yang
semakin mantap baik dalam hal volume, omset maupun daya saingnya
- Hubungan/pergaulan Internasional
Faktor yang terakhir adalah pengaruh hubungan antar bangsa. Pada
saat sedang memasuki zaman atau abad komunikasi, maka dunia seolah-olah menjadi
kecil karena kejadian disalah satu sudut dunia manapun dalam waktu yang sangat
singkat bahkan kadang-kadang langsung dapat kita ketahui dengan mata kepala
sendiri. Maka tidak ada satu negarapun yang luput dari pengaruh negera lain.
Politik suatu negara akan segera pula mempengaruhi kebijakkan negara lain pula.
Hal ini yang menimbulkan gejala yang disebut “Globalisasi”. Gejala ini
merupakan proses saling pengaruh mempengaruhi antara satu dengan yang lain
sehingga pihak yang baik dan kuat akan menjadi global atau mengglobal. Proses
ini juga berlangsung dalam bidang bisnis dalam arti bahwa kegiatan bisnis suatu
negara yang baik dan kuat akan cepat mempengaruhi bisnis dari suatu negara yang
lain. Kita sudah tidak asing lagi dengan perusahaan-perusahaan Multi Nasional
seperti Coca cola dibidang minuman, Hitachi dibidang electronika, Toyota
dibidang kendaraan bermotor, sampai dengan bisnis internasional yang berupa
franchising seperti KFC Mc.Donalds dsbnya
4. Pendekatan Dalam Melihat
Bisnis dan Lingkungan
·
Kesempatan bisnis serta bisnis
itu sendiri akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antara bisnis dengan
lingkungan itu sangat erat dan sudah kita sadari adanya. Mula-mula penelaahan
dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang
merupakan hal yang terpenting atau menduduki titik sentral, sedangkan
masyarakat atau lingkungan akan merupakan sekunder yang mengelilingi bisnisnya.
Pandangan ini merupakan pandangan yang tradisional yang sering disebut Producer
Oriented Approach (seller’s Market) atau pasar penjual. Hal ini berarti bahwah produsen
masih langka. Perkembangan masyarakat berikutnya menjadikan keadaan dimana
pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif
sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara pengusaha. Hanya pengusaha
yang pandai menyesuaikan yang mampu bertahan dalam persaingan, dan yang lainnya
akan tersingkir kemudian jatuh bangkrut. Keadaan ini disebut “Buyer’s market” atau pasar pembeli yaitu
keadaan dimana pembeli akan menentukan dan bukan penjual. Maka berlakulah
ungkapan “pembeli adalah raja. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented
Approach “ (Buyer’s Market) atau pendekatan yang berorientasi konsumen
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
Producer Oriented
Approach (seller’s Market)
|
||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
seller’s Market
|
Orientasi Produsen
|
||||||||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||
Buyer’s Market
|
Orientasi Konsumen
|
||||||||||||||
Konsep Nilai / Laba dalam
Bisnis
Nilai ekonomis diciptakan oleh kegiatan yang terjadi dalam mekanisme
pasar antara pembeli dengan penjual, dan dalam transaksi kedua pihak akan
memperoleh suatu imbalan. Besarnya imbalan ditentukan oleh perbedaan antara
nilai dari sesuatu yang diberikan dengan nilai dari sesuatu yang diterima.
Kelebihan nilai bagi pihak penjual (perusahaan) disebut laba (porfit) sedangkan
kelebihan nilai bagi pihak pembeli berupa kepuasan (utility) yang diperoleh
dari pemilikan atas produk yang dibeli diatas nilai uang yang dibayarkan untuk
produksi tersebut
Dalam hal ini, laba merupakan motivator bagi perusahaan untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen (pembeli), laba tersebut antara lain akan
digunakan untuk perluasan (ekspansi) serta penelitian dan pengembangan usaha
dalam rangka penciptaan kepuasan yang makin baik dan makin luas
Strategi Bisnis
Merupakan pedoman (arah) kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi
kekuatan dan kelemahan perusahaan, dengan senantiasa mengadaptasi,
mengakomodasi, dan mengantisipasi peluang dan tantangan. Secara lebih
realistis, merupakan sebuah rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dengan
memperhatikan keterbatasan faktor-faktor produksi, perubahan lingkungan, dan
persaingan (doing the right thing yang bersifat jangka panjang sebagai lawan
dari doing the thing right yang bersifat operasional jangka pendek).
5. Hakikat Bisnis
Usaha untuk melayani kebutuhan masyarakat baik dengan maupun tanpa
motif mencari keuntungan, melalui proses identifikasi, estimasi, dan antisipasi
potensi bisnis beserta pertumbuhan dan persaingan di masa depan, melalui
pemikiran dan penyiapan sumber daya dan sumber dana beserta metode dan cara
pengelolaan yang sebaik-baiknya
6. Mengapa Belajar Bisnis
Beberapa alasan yang melatar-belakangi hasrat belajar dan
mengembangkan wawasan bisnis baik secara formal maupun non-formal antara lain:
- Karier dimasa depan (seperti bidang keuangan/perbankkan, pemasaran, akuntansi, produksi dan operasi, pemrosesan data, dan personalia)
- Membuka bisnis sendiri atau berwiraswasta
- Pengendalian masalah-masalah sosial
Bagaimana Belajar Bisnis
Dapat ditempuh melalui pendidikan formal (yang mengajarkan konsep,
prinsip, dan metode yang tepat dalam menjalankanbisnis) dengan kombinasi
ketrampilan dan pengkayaan wawasan pengetahuan antara lain melalui simulasi
problem solving, on the job training, networking, penyerapan informasi dan
teknologi. Dalam bidang-bidang kajian seperti keuangan, pemasaran, produksi dan
operasi, personalia, akuntansi, biaya dan manajemen umum.
DAFTAR PUSTAKA
Indriyo Gitosudarmo, Drs,
M.Com, Hons Pengantar Bisnis, Edisi kedua BPFE Yogyakarta -1996
Murti Sumarni, Dra dan John
Soeprihanto, Drs, MIM Pengantar Bisnis, Dasar-dasar Ekonomi
Perusahaan, Liberty Yogyakarta -1987
Tidak ada komentar:
Posting Komentar